PURBALINGGA, INFO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga, Rabu (4/10) menggelar kegiatan safari jurnalistik. Kegiatan yang diikuti oleh 30 jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik dan media online itu untuk mengenalkan potensi wisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Purbalingga. Safari jurnalistik itu bekerjasama dengan Paguyuban Pariwisata Purbalingga (Wisbangga) dan Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga.

Rangkaian kegiatan diawali dengan kunjungan ke destinasi wisata Bukit Mertelu di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet. Setelah menikmati jajanan ala desa seperti pisang rebus, cimplung, kacang rebus, mendoan dan nagasari, rombongan menuju destinasi Goa Lawa. Setelah mengeksplore Goa Lawa, peserta mendapat penjelasan dari Plt Direktur Owabong, Drs Hartono tentang konsep pengembangan Goa Lawa. Rombongan kemudian mengunjungi usaha kerajinan berbahan baku nanas di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja. Kunjungan berikutnya ke destinasi kampung warna di Desa Bobotsari, Kecamatan Bobotsari.

Kepala Bidang Humas dan Informasi Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, kegiatan safari jurnalistik selain untuk membangun komunikasi positif antara Pemkab dengan jurnalis, juga untuk mempromosikan potensi wisata baru khususnya desa wisata dan juga potensi usaha mikro kecil menengah. “Jurnalis adalah penghasil karya intelektual. Hasil karyanya mampu membentuk opini di masyarakat. Melalui safari jurnalistik ini, diharapkan akan semakin terbangun kerjasama yang baik jajaran pers dengan Pemkab. Selain itu, juga untuk mengenalkan potensi di Purbalingga, khususnya dalam hal wisata dan usaha mikro kecil,” kata Prayitno.

Pengelola destinasi wisata Bukit Mertelu Desa Sangkanayu, Sugeng Utomo mengungkapkan, kedatangan jurnalis yang dimotori Dinkominfo Purbalingga sangat membantu promosi potensi wisata. Kedatangan jurnalis juga mampu memberikan masukan tentang fasilitas dan wahana apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung wisatawan. “Bukit Mertelu ini masih terus berbenah, kami sangat berterima kasih atas kedatangan teman-teman jurnalis dari berbagai media yang secara langsung membantu promosi wisata. Kami merasa terpacu untuk terus berbenah untuk kenyamanan wisatawan yang mendaki bukit Mertelu,” kata Sugeng.

Plt Direktur Owabong yang dipasrahi untuk merancang pembenahan daya tarik wisata Goa Lawa mengungkapkan, beberapa wahana yang akan digarap di Goa Lawa antara lain rumah pohon, cafe pohon, ski rumput, cafe goa, dan pembenahan ornamen di dalam goa agar terkesan menarik. “Goa Lawa merupakan goa yang terbentuk dari lava, pencahayaan di dalam goa akan kami sesuaikan dengan kondisi lava sehingga akan menarik dan unik. Jika nanti sudah terwujud, Goa Lawa akan tampil dengan wajah baru yang diharapkan menjadi destinasi unik di Indonesia,” kata Hartono.

Sementara itu, tokoh masyarakat di Kampung Baru Bobotsari yang kampungnya dijadikan destinasi wisata Kampung Warna, Sri Utomo menyambut baik kunjungan jurnalis ke kampungnya. “Dengan kedatangan para jurnalis, kami tentunya sangat terbantu untuk promosinya,” kata Sri Utomo.

Sri Utomo menambahkan, rumah warga di wilayah Kampung Baru ada sekitar 120 rumah yang terbagi dalam tiga RT. Saat ini baru sekitar 42 rumah yang dicat warna-warni. Modal pengecatan itu dari uang pinjaman kas RW sebesar Rp 10 juta. “Awalnya, kami akan melakukan kebersihan untuk menyongsong peringatan HUT kemerdekaan RI bulan Agustus lalu. Kemudian muncul ide untuk mengecat rumah warga dengan warna yang bermacam-macam. Ada pula di rumah warga dilukis gambar tiga dimensi sehingga semakin menarik pengunjung.

“Baru sekitar 1,5 bulan kami buka sejak 20 Agustus 2017 lalu, jumlah kunjungan ke kampung warna warni sudah mencapai lebih dari 7.000 orang. Kedatangan mereka tentu membuat kami semakin bersemangat untuk terus berbenah melayani wisatawan. Dan yang membuat kami gembira, kampung kami sekarang tidak ada pemudanya yang mabuk-mabukan. Warga kami juga sudah tidak menjemur pakaian di halaman rumah, karena jelas bisa menganggu pemandangan bagi wisatawan,” kata Sri Utomo.

Salah seorang jurnalis dari sebuah media cetak nasional, Liliek Dharmawan mengaku senang bisa mengunjungi destinasi wisata dan UMKM di Purbalingga yang difasilitasi oleh Dinas Kominfo. “Dengan mengikuti safari jurnalistik, kami banyak mendapatkan stok foto dan bahan tulisan yang menarik dan juga unik,” katanya.

Hal senada juga dibenarkan oleh jurnalis dari media terbitan Jakarta, Eko Widiyatno, melalui safari jurnalistik, pihaknya semakin mengetahui potensi wisata dan usaha mikro yang ada di Purbalingga. “Kami salut dengan perkembangan potensi wisata di Purbalingga yang terus berbenah dan muncul berbagai daya tarik wisata baru,” ujar Eko Widiyatno. (PI-1)