PURBALINGGA INFO, Kemiskinan Kabupaten Purbalingga yang menempati urutan ke 4 se Jawa Tengah membuat Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi akan meluncurkan program Family to Family. Program ini berorientasi pada keluarga kaya membantu keluarga miskin, agar angka kemiskinan di Purbalingga bisa dirurunkan.

“ Selama ini program pengentasan kemiskinan yang digagas baik lewat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional) ataupun APBD (Anggraan Pendapatan Belanja Daerah) belum maksimal,” katanya saat membuka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2018 yang digabung dengan Hari Anak Nasional (HAN).

Tiwi menambahkan dari 117 ribu KK di Purbalingga yang masih dibawah kemiskinan, hanya 37 ribu yang mendapatkan bantuan  Program Keluarga Harapan (PKH). Melihat kondisi tersebut tentunya dibutuhkan campur tangan semua masyarakat, bukan hanya pemerintah saja dikarenakan dana pemerintah terbatas.

“ Pada program Family to Family, saya bersama eselon 2 lainnya nantinya akan memberikan bantuan kepada keluarga miskin, agar keluarga tersebut bisa mendiri  dan lebih berdaya guna,” katanya

Terkait dengan hari anak nasional, Tiwi juga menargetkan pada tahun 2019 Purbalingga bisa menjadi salah satu Kabupaten yang layak anak. Karena di Jawa tengah sudah ada 29 Kabupaten/ Kota yang sudah menjadi kabuaten layak anak dan sisanya 6 kabupaten yang belum termasuk Purbalingga.

“Untuk mendukung program tersebut saya akan membuat program tiap-tiap kecamatan minimal terdapat satu taman kota. Taman tersebut sebagai representatif ruang terbuka hijau. Kemudian Puskesmas ramah anak dan sekolahan ramah anak,” katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Sosial Pengendalian Pendudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk P3A), Wahyu Ekonanto mengatakan kegiatan Harganas dan HAN bertujuan agar bisa memotivasi keluarga mempunyai ketahanan keluarga yang baik. Keluarga yang berkualitas dan menjadi orang tua yang hebat.

“ Pada peringatan Harganas dan HAN 2018 dihadiri oleh 1.700 orang, kemudian juga kita adakan layanan KB Implan kepada 50 orang akseptor,” katanya. (PI-2)