Ini dia ayam goreng paling legendaris di Kabupaten Purbalingga. Ayam Goreng Tulang Lunak Mbok Sarun! Kelezatannya sudah disejajarkan dengan masakan terbaik di Nusantara.

 

Siapa yang tak mengenal Ayam Goreng Tulang Lunak ‘Mbok Sarun’? Ya, ayam goreng yang satu ini memang sangat legendaris. Banyak warga Purbalingga yang merantau di berbagai kota di negeri ini atau bahkan di luar negeri, sengaja datang ke warungnya yang sederhana di Bobotsari, hanya untuk bernostalgia.

‘Mbok Sarun’ sudah menjadi brand ternama di jajaran kuliner lezat di Indonesia. Sembilan cabangnya sudah tersebar di berbagai kota, seperti di Purwokerto, Solo, Tegal. Bahkan pusatnya di Bobotsari Purbalingga tepatnya di Jl. Menur B1/C33 Desa Majapura masih kalah tenar dibandingkan beberapa cabangnya di Kota Purwokerto, yaitu di Jalan Jend. Sudirman No 320 dan di Jalan Martadireja I Kejawar.

Wah..wah..wah, apa sebenarnya keistimewaan ayam goreng racikan Mbok Sarun ini? Menurut Yani, salah satu putri Mbok Sarun, terletak pada empuknya daging hingga k eke tulang.

“Banyak orang mengira empuknya daging dan lunaknya tulang itu karena presto. Malah ada yang bilang pake obat sakit kepala. Padahal ini asli alami, hanya masalah teknik masaknya dan masalah komposisi bumbu saja,” ujarnya.

Teknik masak yang dimaksud Yani yaitu dengan cara diungkep, baik sebelum proses pemasakan maupun saat masak di atas api. Soal komposisi bumbu dan waktu pemasakan juga sangat berpengaruh.

Dan yang top, ayam yang digunakan disini adalah ayam kampung. Jadi dijamin sehat, lezat tapi tetap empuk dan gurih bahkan hingga ke tulang-tulangnya. Ya, tulangnyapun bisa dimakan! Belum lagi kremesnya yang gurih renyah.

Ya, Ayam Goreng “Mbok Sarun” memang sedikit berbeda dengan kebanyakan ayam goreng khas jawa yang dominan manis. Ayam Mbok Sarun justru lebih menonjol asin gurihnya, meskipun rasa manis tetap ada, meski sangat sedikit.

Sebelum disajikan, ayam yang sudah matang hanay digoreng sebentar, sehingga teksturnya agak basah, tidak kering kemriyik. Disajikan dengan lalapan timun dan sambal goreng. Bagi yang suka kremes, di rumah makan ini juga tersedia.

Kini semua rumah makan ‘Mbok Sarun’ dikelola oleh anak-anaknya. Menurut yani, ini memang sudah menjadi tekad Mbok Sarun untuk mewariskan usaha kepada seluruh anaknya agar mampu survive menghadapi kehidupan yang kian keras. Perjuanagn Mbok Sarun yang dirintis sejak tahun 1961 ini rupanya membuahkan hasil.

Ayam Goreng Tulang Lunak ‘Mbok Sarun’ bisa dibilang sebagai pioneer ayam goreng tulang lunak di Purbalingga. Karena setelah nama ‘Mbok Sarun’ melambung, banyak orang yang tertarik melirik usaha ini. Tak heran jika di Purbalingga sangat mudah kita jumpai warung makan yang menyajikan menu ayam goreng tulang lunak.

“Ayamnya lunak mrepul, kulitnya garing gurih, dan terutama sih kremesnya ini yang paling saya suka,” ujar Catur Guna, pengelola salah satu web wisata kuliner nusantara.

Seiring perkembangan waktu dan tuntutan pasar yang menginginkan harga lebih terjangkau, Rumah Makan Ayam Goreng ‘Mbok Sarun’ juga menyediakan ayam potong. Proses pemasakannyapun sama sehingga tetap terasa lezatnya.

“Saya pilih yang ayam potong karena lebih murah. Rasa asin dan gurihnya itu lho yang membuat saya senang dengan ayam Mbok Sarun, tidak hanya terasa di bagian luarnya saja, tapi sampai ke tulangnya,” puji Ita, salah satu traveler dari Jakarta.

Nah, masih belum percaya kelezatan Ayam Goreng Tulang Lunak “Mbok Sarun”  yang legendaris, datang saja ke warung makan “Mbok sarun” terdekat di tempat tinggal Anda. (*)