PURBALINGGA – Untuk mewujudkan generasi yang Qurani di Purbalingga, dibutuhkan peran para ahli dalam hal ini Hafidz dan Qurra dalam mengentaskan buta aksara Al-Quran. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Purbalingga Ahmad Muhdzir Ahad (17/11) di Halaman PP Nurul Quran, Kedungjati, Bukateja.

“Karena kalau kita andalkan guru, saya sering sidak guru ke madrasah, menguji kemampuan membaca Al-Quran mereka sungguh memprihatinkan. Saya juga sempat mengetes calon Kepala Madrasah untuk membaca AL-Quran, bahkan sampai saya mrebes mili. Ini karena Baca Tulis Al-Quran selama ini diserahkan ke bukan ahlinya,” katanya.

Pada saat yang sama juga dilakukan pelantikan Pengurus Jam’iyyatul Qurra’Wal Huffazh (JQH) Nahdatu Ulama (NU) Kabupaten Purbalingga Periode 2019 – 2024. Proses pelantikan dilaksanakan oleh Ketua Pimpinan Wilayah JQH NU Jawa Tengah KH Drs Amjad AH BSc MPd.

Ahmad Muhdzir menitipkan kepada para pengurus JQH terlantik agar dapat mengemban amanah organisasi dengan baik. Ia juga titip kepada para Hafidz dan para Qurra JQH Purbalingga agar bisa muncul keterpanggilan jiwa untuk bagaimana lembaga pendidikan formal dalam pemberantasan buta huruf (Al-Quran) bisa dilaksanakan.

“Kita bisa kerjasama dengan madrasah/sekolah terdekat dengan dimana bapak/ibu tinggal. Sehingga impian kita akan terwujud,” katanya.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengucapkan terimakasih kepada JQH NU Kabupaten Purbalingga karena telah berperan melahirkan generasi yang qurani, insani dan berakhlakul karimah, termasuk mencetak para penghafal-penghafal Al-Quran di Purbalingga.

“Mudah mudahan ke depan semakin banyak penghafal quran yang dicetak. Karena saya yakini semakin banyak penghafal Quran di Purbalingga maka memberikan keberkahan tersendiri di Purbalingga,” katanya.

Berdasarkan informasi dari JQH NU Purbalingga, saat ini tercatat baru ada 145 orang penghafal Al-Quran di Purbalingga, jumlahnya sangat jauh dibandingkan dengan kabupaten lain. Sebagai upaya pemerintah dalam mendorong untuk mencetak penghafal Al-Quran, mulai tahun 2020 Bupati memberi kebijakan untuk memberi beasiswa khusus penghafal Al-Quran.

Aktifitas rutin membaca Al-Quran JQH NU saat ini masih berlangsung rutin setiap Jumat Kliwon di Pendopo Dipokusumo melalui kegiatan Simaan Al-Quran yang sudah berlangsung sejak 2004. Bupati juga akan memberikan penghargaan uang transport yang lebih banyak kepada para anggotanya.

Pada kesempatan ini bupati juga memberikan bantuan 1 unit mobil L-300 kepada Pondok Pesantren (PP) Nurul Qur’an Desa Kedungjati, Bukateja,. Bantuan tersebut ditujukan guna mendukung kegiatan operasional pondok pesantren.(Gn/Humas)