PURBALINGGA – Bank Danamon melalui Yayasan Danamon Peduli melakukan penjajakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag). Kerjasama tersebut dalam bentuk pemberian bantuan dana corporate social responsibility (SCR) kepada pasar yang ada di Purbalingga.

Regional Business Process Manager Bank Danamon Wilayah Purwokerto, Puad Hasan mengatakan bantuan CSR ini merupakan salah kepedulian Danamon kepada masyarakat di Bralingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). Tahun 2017 dana CSR diarahkan ke Purbalingga dengan tema kepedulian pasar, yakni membantu kebersihan pasar, atau sanitasi  pada umumnya.

“Anggaran sebesar Rp 60 juta, 80 persen untuk kegiatan program dan 20 persen non program yakni kegiatan seremonial,” kata Puad saat koordinasi di ruang kerja Kepala Dinas Dinperindag, Jum’at (7/7).

Pelaksanaan program menurut Puad maksimal bulan Oktober, sehingga manajemen pasar nantinya bisa mengajukan proposal ke Danamon. Bantuan bukan dalam bentuk tunai namun dalam bentuk barang atau program. Sebagaimana tahun lalu, Danamon juga telah memberikan CSR dalam bentuk sepeda motor roda tiga untuk mengangkut sampah  dan beberapa tempat sampah di Pasar Manis Purwokerto.

Sedangkan Kepala Dinperindag , Sidik Purwanto meenyambut baik CSR yang akan diberikan oleh Danamon, bantuan ini nantinya akan digunakan untuk membantu Pasar Segamas dalam penangaan kebersihan pasar. Proposal akan segera dibuat sesuai kebutuhan yang urgen untuk mendukung kebersihan pasar selalu tetap terjaga.

“ Sebesar apapun CSR akan kami terima dengan baik dan senang hati, semoga kedepan CSR Danamon bisa diterimakan kembali ke Purbalingga untuk pasar yang lain,” katanya.

Sidik menambahkan Pemkab Purbalingga pada saat ini mengelola 20 pasar tradisional yang ada di seluruh wilayah Purbalingga. Ada 3 pasar tradisional yang tergolong baik, baik secara fisik maupun kegiatan yakni pasar Segamas, Pasar Bobotsari dan Pasar Hartono. Untuk menjaga kebersihan pasar, ketiga pasar tersebut layak untuk mendapatkan dana CSR dimasa mendatang.

“ Salah satu indikator menjadi pasar terbaik yakni kebersihan pasar selalu terjaga, kemudian ada ruang laktasi bagi pedagang perempuan yang sedang menyusui serta adanya ruang pelayanan kesehatan,” tambahnya.

Untuk itu lanjut Sidik, perlu adanya peran serta masyarakat termasuk sektor swasta , karena pemerintah dalam hal ini tidak akan mungkin melaksanakan pembangunan secara maksimal tanpa dibantu peran masyarakat atau swasta. “Hal tersebut sudah tepat dengan konsep Bupati  untuk mencoba memberdayakan dan menggerakan ekonomi  rakyat lewat sektor  pasar tradisional,” pungkasnya. (PI-2)