PURBALINGGA – Setelah melaksanakan upacara peringatan hari santri nasional ke 4 tahun 2018 tingkat Kabupaten Purbalingga yang dipusatkan di alun-alun Purbalingga, Plt. Bupati Dyah Hayuning Pratiwi SE. B.Econ. MM. membuka festival hadroh/rebana yang diikuti 18 grup perwakilan dari seluruh Kecamatan di Purbalingga.

“Festival rebana ini sebagai kegiatan penutup dari berbagai kegiatan yang dipersembahkan khusus dalam rangka peringatan hari santri nasional ke 4 tahun 2018 tingkat Kabupaten Purbalingga,” kata Plt. Bupati Tiwi, Senin (22/10).

Menurutnya, festival rebana selain untuk menyemarakkan hari santri, adalah salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam rangka syiar Islam dan media dakwah kepada masyarakat melalui seni seperti yang telah dilakukan para tokoh penyebar islam pada zaman dahulu.

“Dicontohkan oleh Sunan Kalijaga melalui media wayang purwa dan juga gamelan oleh Sunan Bonang sebagai media syiar yang dilatar belakangi  pengetahuan di bidang seni dan pendekatan kebudayaan  dan digunakan dalam menyebarkan agama islam,” katanya.

Plt. Bupati meminta, para santri harus menumbuhkan kecintaan terhadap musik religi tidak hanya pada musik pop, reagge, dangdut, hip hop dan lainnya karena musik religi selain dapat menghibur, adalah media dakwah yang efektif dalam ikut serta berkontribusi mensyiarkan agama Islam khususnya bagi generasi muda.

“Semoga santri Purbalingga senantiasa semangat dan saya doakan semoga kelak menjadi anak soleh dan solehah, berhasil membanggakan keluarga, masyarakat dan menjadi kebanggaan Purbalingga. Dan jangan pernah lelah ikut membangun Purbalingga, karena generasi muda adalah subjek pembangunan, tunjukkan bahwa kalian mampu berkontribusi membangun Purbalingga menjadi lebih baik,” kata Plt. Bupati Tiwi.

Festival hadroh/ rebana yang diikuti 18 grup, menjadi ajang unjuk kebolehan dari berbagai kelompok rebana/ hadroh yang ada disetiap kecamatan sePurbalingga, dan hal ini merupakan bagian dari proses pembinaan seni budaya yang ada di daerah/ wilayah. Grup rebana Syauqul Mustofa dari Kec. Bobotsari mengawali gelaran festival yang dijadwalkan berlangsung sampai dengan pukul 22.00 WIB.

Grup lainnya yang tampil adalah grup Nur Hidayah dari Kec. Bojongsari, Maftahul Afkar dari Rembang, Annida dari Bukateja, Arista Shoautil Ulya dari Karangmoncol, At Thohiriyah dari Kemangkon, Al Hidayah dari Karangjambu, Nurul Hikmah dari Padamara, Al Ifshoh dari Kaligondang, Al Munawar dari Kertanegara, An Nahl dari Kutasari, Saefaul Qulub dari Kejobong, Al Basith dari Kalimanah, El Fatha dari Karangreja, Nurul Khasanah dari Mrebet, Ihya Ushola dari Pengadegan dan juga grup rebana dari Kecamatan Karanganyar dan juga Purbalingga. (t/ humas)