PURBALINGGA – Kabar baik untuk para ibu yang ingin melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap kanker leher rahim (kanker serviks). Sebab, mulai Selasa (21/4), para ibu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dapat periksa dengan metode Inspeksi Visual Asam (IVA) atau Pap Smear secara gratis.

“Hari Kartini besok, Selasa, 21 April 2015, kami menyelenggarakan pencanangan Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim pada Perempuan Indonesia. Pusatnya di Puskesmas Bobotsari,” jelas Kepala Seksi Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) pada Dinas Keseatan Kabupaten Purbalingga, dr Wiwin Dyah Priwanti.

Untuk seremonial di Puskesmas Bobotsari, memang hanya dibatasi 85 pasien. Namun, bagi para ibu yang tertarik untuk memeriksakan diri, dipersilahkan di puskesmas-puskesmas terdekat atau dokter keluarga, sesuai pilihan pada layanan BPJS.

“Sementara, dari 22 puskesmas, baru 17 puskesmas yang siap, baik alat maupun SDM. Kelima puskesmas yang belum siap antara lain : Puskesmas Pengadegan, Karangjambu, Serayu Larangan, Padamara, dan Mrebet,” ujarnya.

Menurut Wiwin, sebenarnya BPJS telah lama menggratiskan pemeriksaan IVA maupun Pap Smear. Hanya saja, masyarakat secara umum memang belum memahami pentingnya pemeriksaan ini atau bahkan tidak paham bahaya kanker serviks.

“Kanker serviks masih menjadi pembunuh nomor satu para perempuan. Pendataan terus kami lakukan. Banyak kasus kanker serviks tidak tertolong karena begitu terasa ada yang tidak beres dalam tubuh, ternyata sudah stadium lanjut,” paparnya.

Wiwin menambahkan IVA dan Pap Smear ini berfungsi untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin, bahkan sebelum ada keluhan apapun dari ibu. Begitu ada sel yang abnormal akan langsung terdeteksi dengan IVA maupun Pap Smear. Dengan begitu, penyakit ibu dapat segera tertangani, jiwa ibupun akan lebih cepat tertolong.

“Jika ada ibu yang terdeteksi memiliki sel-sel abnormal, akan kami rujuk untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena sel-sel abnormal, tidak selalu mengarah pada kanker,” jelasnya.

Baik IVA maupun Papsmear, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. IVA relatif cepat untuk memperoleh hasilnya, dibanding Pap Smear. Namun, akurasi pemeriksaan Pap Smear lebih baik dan mampu mendeteksi kelainan sel atau penyakit lainnya selain kanker serviks.

Jika terbukti terserang kanker stadium awal, maka pasien akan mengikuti cryotherapy. Cryotherapy berfungsi untuk membekukan sel-sel abnormal kanker.

“Kami tengah mengusulkan pengadaan alat cryotherapy. Dengan begitu, pasien yang terdeketsi dini, dapat segera ditindaklanjuti tanpa harus dirujuk ke luar kabupaten,” ungkapnya. (Estining Pamungkas)