PURBALINGGA – Selama bulan ramadhan, para pengusaha diminta untuk memberikan diskon atau potongan harga atas produknya yang diperjualbelikan kepada masyarakat, baik produk kebutuhan pokok/primer maupun sekunder. Hal ini diungkapkan Bupati Purbalingga yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Wahyu Kontardi SH dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri Daerah (Ekuinda) dalam rangka ”Kesiapan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Menghadapi Bulan Ramadhan 1440 H” di Ruang Rapat Ardi Lawet Setda, Selasa, (7/5).

“Kami mohon kepedulian para pengusaha agar di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, kiranya para pengusaha dapat memberikan diskon maupun potongan harga atau menurunkan harga-harga produknya baik untuk kebutuhan pokok masyarakat maupun kebutuhan sekunder masyarakat,” katanya dalam kegiatan yang juga dihadiri pimpinan organisasi pengusaha tingkat kabupaten ini.

Ia meyakini apabila para pengusaha berkomitmen, khusus untuk bulan ramadhan dan lebaran idul fitri dapat memberikan harga yang murah, maka inflasi dibulan ramadhan dan idul fitri dapat terkendali. Anggaplah 10 bulan yang lalu para pengusaha sudah mendapatkan untung yang siginifikan dari umat islam. “Maka disaat bulan suci ini saatnya menebar kebaikan dengan menebar harga murah,” tuturnya.

Ia mengatakan kita tidak memungkiri, sudah menjadi kebiasaan bahwa tingkat konsumsi masyarakat ketika di bulan ramadhan malah menunjukkan peningkatan, padahal di bulan ramadhan ada ibadah puasa, yang seharusnya tingkat konsumsi menurun. Tapi kita juga jangan heran, karena  biasanya bulan puasa justru menjadikan masyarakat seolah-olah melakukan gerakan perbaikan gizi. Pada saat di bulan-bulan biasa makan seadanya cukup, namun di bulan puasa ini harus tercukupi makanan-makanan yang mengandung gizi dan beraneka macam jenisnya.

“Mungkin hal inilah yang mengakibatkan permintaan akan kebutuhan pokok masyarakat meningkat,” katanya.

Khusus bagi lembaga keuangan atau perbankan, animo masyarakat untuk akses ke perbankan pada saat ramadhan dan menjelang lebaran akan meningkat cukup signifikan. Hal ini perlu diantisipasi agar masyarakat tetap nyaman dan aman dalam bertransaksi.

”Pengamanan di tempat pelayanan baik kantor maupun tempat layanan lainnya termasuk anjungan tunai mandiri (ATM) perlu ditingkatkan,” katanya.

Terkait Kamtibmas, Bupati mengingatkan gangguan yang sering terjadi adalah pencurian ketika masyarakat menunaikan ibadah tarawih, pelanggaran jam operasional tempat hiburan yang dapat menimbulkan konflik sosial, peredaran minuman keras, petasan, dan lain-lain. Bupati juga menyoroti kebutuhan sarana transportasi dan sarana penumpang termasuk infrastrukturnya. Untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari dan mendukung kekhusukan ibadah puasanya.

“Maka kurangnya perlengkapan jalan seperti lampu penerang jalan, khususnya jalan alternatif serta berbagai pekerjaan perbaikan jalan dan jembatan yang sedang kita laksanakan untuk dapat diupayakan secepat mungkin,” paparnya.

Seperti yang diketahui, Rakor Ekuinda ini dihadiri oleh segenap jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, Pimpinan BUMD dan BUMN, Pimpinan Perusahaan, Pimpinan Organisasi Pengusaha dan sebagainya. Rakor Ekuinda ini direncanakan akan dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama difokuskan di bidang yang terkait dengan momen bulan ramadhan yakni di bidang keamanan/ketertiban, pangan dan energy.

Beberapa hal yang menjadi harapan dari rakor ini diantaranya terkendalinya harga, terjaminnya kelancaran distribusi serta tercukupinya permintaan kebutuhan pokok masyarakat; Terpenuhinya sarana transportasi dan sarana penunjang infrastruktur; Terkendalinya arus lalu lintas, berkurangnya kemacetan dan kecelakaan; Terkendalinya gangguan kamtibmas; Terpantaunya peredaran makanan/minuman yang menjamin kelayakan dan keamanan konsumsi.(Gn/Humas)