PURBALINGGA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) IV yang bertempat di Pendopo Dipokusumo, Sabtu (18/3/2023). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan agar ulama dan umaro harus terus bersinergi dalam pembangunan daerah serta kesejahteraan masyarakat.

“MUI mempunyai peran yang cukup penting, untuk itu perlu adanya sinergitas antara ulama dan umaro untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Tiwi.

Bupati menerangkan saat ini tantangan yang harus dihadapi pemerintah cukup berat. Setelah berhasil melewati terpaan pandemi covid-19, kini harus menghadapi permasalahan kenaikan kebutuhan pokok, menangkal paham radikal, dan perkembangan teknologi yang cukup pesat menjadi tantangan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga seluruh komponen seperti para alim dan ulama yang ada di Indonesia termasuk di Purbalingga.

“Atas nama pemerintah, kami tidak bisa sendiri, kami butuh dukungan, masukan dari para kyai, alim, ulama, ustadz, ustadzah, ibu nyai di Purbalingga,” ujarnya.

Bupati menambahkan tahun 2023 dan 2024 merupakan tahun politik. Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan diselenggarakan dalam satu tahun anggaran di tahun 2024 mendatang yakni di bulan Februari dan November.

“Akan ada potensi konflik yang terjadi dalam perhelatan pesta demokrasi di tahun 2024, meskipun yang kita harapkan bersama tidak ada konflik dan semua berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif,” imbuhnya.

Bupati Tiwi meminta dukungan dari para alim, ulama yang tergabung dalam MUI untuk ikut serta mensukseskan gelaran pesta demokrasi di tahun 2024. Pemerintah, lanjutnya tidak dapat berjalan sendiri perlu sinergi dengan para alim ulama.

Menurutnya, MUI sebagai organisasi independan bukan organisasi politik mampu menjadi penyejuk di tengah masyarakat. MUI dapat menjadi penengah ketika ada masyarakat yang bersikeras dan berbeda pendapat satu dengan lainnya.

“Karena di dalam pesta demokrasi adanya perbedaan itu hal yang biasa dan terkadang menimbulkan percikan api dan permasalahan,” terangnya.

Untuk itulah, MUI mempunyai tugas agar masyarakat tidak terpecah belah dan tetap bersatu. Pertentangan ataupun konflik yang terjadi pasca pemilu nantinya jangan sampai berkepanjangan begitu pula dengan program pemerintah harus tetap berjalan dengan baik.

“Disinilah yang harus kita lakukan menjaga agar Kabupaten Purbalingga tetap aman, damai dan kondusif serta masyarakat tetap bersatu dalam kebersamaan,” jelas Bupati Tiwi.

Sekretaris MUI Jawa Tengah KH Muhyiddin menyampaikan Musda MUI yang merupakan agenda 5 tahunan sesuai amanat organisasi dan siapapun yang terpilih nantinya dapat menjalanankan amanah dengan baik dan semakin bersinergi dengan Pemkab Purbalingga.

“Dengan kepengurusan yang nanti dibentuk di dalam musda ini, MUI kedepan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Purbalingga dan sinergitas yang sudah terbangun dengan baik akan terus berlanjut serta dapat membawa kemaslahatan,” kata KH Muhyiddin. (Lil/HumproSetda)