Makanan apa aja ada di Purbalingga sekarang. Yang suka steak, yuk manjakan lidah di Opera Steak!

Menu steak di Opera Steak relatif lengkap. Ada Tenderloin Steak, Chicken Steak, Chrispy Beef Steak, dan aneka steak lainnya. Ada juga cumi, spaghetti, chicken katsu, fish katsu. Bahkan bagi yang ingin menu berbeda, seperti Soto Betawi, Nasi plus Udang juga ada. Wah, asik kan?

“Hampir setiap pulang kerja, saya mampir ke Opera Steak. Steak-nya enak, nggak bikin bosen,” ujar Diaz (20), guru honorer asal Sirongge.

Nita (23) warga Karangcegak Kutasari juga mengaku senang membeli steak di Opera Steak. Perempuan berkerudung yang tengah hamil tua itu sengaja meluangkan waktunya untuk membeli steak kesukaannya.

“Lagi pengen banget makan steak. Dan setahu saya, warung makan yang menjual steak cuma disini,” jelas mantan guru di salah satu sekolah islami di Purbalingga.

Ya, sampai tulisan ini diturunkan, memang belum ada rumah makan lain yang menyajikan menu steak secara khusus. Tiga tahun lalu, Sri Wahyuni (38) melihat hal ini sebagai peluang. Terlebih perempuan yang masih aktif menjabat sebagai Ketua KPU Purbalingga pernah bekerja di restoran yang menyajikan menu internasional di Kota Kembang saat masih kuliah di perguruan tinggi kedinasan, STKS Bandung.

“Kuliah kedinasan kan hanya sampai jam 2, waktu luangnya sangat banyak, jadi saya manfaatkan untuk bekerja,” ujar Yuni yang sempat bekerja selama lima tahun di restoran itu.

Di restoran iniah dia bertemu dengan seorang chef andal, Kamaluddin yang kemudian menikahinya di tahun 1998, tepat setelah Yuni lulus kuliah. Dengan latar belakang di bidang kuliner ala hotel bintang lima, sejoli ini sempat berencana untuk membuat warung yang menyajikan beraneka menu steak.

“Tapi mencari waktu yang tepat,” jelansya. Secara kebetulan, setelah kembali ke kampung halaman di Desa Munjul Kecamatan Kutasari, Yuni justru terlibat aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pemilihan umum.

Sehingga keinginan itu tertunda hingga tahun 2011. Dia mendirikan warung tenda di Alun-alun, dan sempat pindah kios pojok timur Kantor Pos hingga akhirnya menempati di lokasi saat ini, Jl. Piere Tendean No 1, selatan Alun-alun.

“Selain steak, saya juga menyediakan Soto Betawi. Karena ibu saya dan suami saya asli Betawi, dan punya resep khusus khas Pancoran,” imbuhnya.

Keberadaan Soto Betawi ini menambah variasi menu, sekaligus memberikan alternatif lain bagi yang tidak terlalu menginginkan steak. Soal harga, meski menu serba khas hotel bintang lima, tapi harga tetap kaki lima. Cocok, kan? (*)