PURBALINGGA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo SH MIP mengusulkan agar Kepala Desa (Kades) baru yang terlantik untuk bisa didiklat, baik pelatihan transparansi penggunaan anggaran Dana Desa dan inovasi-inovasi yang lain. Hal itu diungkapkan di hadapan para Kades se-Purbalingga dalam acara “Ngopi Bareng Gubernur” di Andrawina Convention Centre Owabong Cottage, Senin (11/3) malam.

Mendiklat Kades sejauh ini merupakan usulan-usulan dari berbagai pihak. “Bebebrapa kabupaten sudah ada trobosan mendiklatkan para Kades terlantik, ini keren menurut saya. Bisa kita selenggarakan, nanti Pemprov yang memfasilitasi,” katanya.

Menurutnya desa punya peluang untuk berinovasi. Maka menyarankan agar terlantik khsusunya yang baru, untuk diajari banyak hal termasuk inovasi untuk mencari sumber pendapatan lain, untuk menopang pembangunan desa, tidak hanya mengajukan proposal ke Pemkab ataupun Pemprov.

Gubernur Ganjar juga mengajak para Kades untuk lebih melibatkan komponen masyarakat dalam proses Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Sehingga nanti hasilnya lebih bagus. Minimal mendekatkan harapan masyarakat dengan keinginan yang menjadi kesepakatan,” katanya.

Transparansi anggaran juga menurutnya sangat penting, tentunya agar Kades maupun perangkat desa tidak berurusan dengan aparat penegak hukum. Untuk mengelola anggaran butuh ketelitian. “Antara administrasi dengan korupsi bedanya tipis sekali, pura-pura tidak tau dengan nekad itu juga tipis. Sudah saatnya kita transparaan, terbuka. Minimum membuat baliho APBDes,” katanya.

Pada kesempatan itu Ia mendorong seluruh pemerintah desa di Jateng, termasuk 224 desa di Kabupaten Purbalingga terus mengembangkan berbagai potensi daerah. Selain beragam produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti aneka makanan ringan yang khas dan produk kerajinan yang unik dan menarik, komoditas lokal seperti kopi, serta potensi alam pedesaan yang dikemas menjadi objek wisata juga bisa menjadi sumber pendapatan asli desa.

“Ternyata kopi kita (Jateng) luar biasa nikmat. Beberapa jenis kopi lokal asal Purbalingga juga sangat nikmat, seperti Kopi Yu Paijem yang disuguhkan kepada saya ini,” terang gubernur.

Di hadapan ratusan kepala desa se-Purbalingga itu, Ganjar menyebutkan beragam potensi yang dimiliki kabupaten yang berada di kawasan Gunung Slamet tersebut. Di antaranya batik khas dengan motif kelelawar, bulu mata palsu, serta produk-produk UMKM lainnya

“Jangan berhenti berinovasi dan berkreasi dalam mengembangkan potensi desa. Salah satunya batik ‘Batman’ khas Purbalingga, desainnya dikembangkan sehingga nantinya ada kelas-kelas, seperti tulis, cap, atau kombinasi tulis dan cap,” pintanya.

Sementara itu, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyempaikan tanggal 13 Maret2019 sebanyak 185 kades terpilihkan akan dilantik dan didefinitifkan di desanya masing-masing. Oleh karena itu dalam acara Ngopi Bareng Gubernur ini, ia mohon arahan agar antara Pemprov, Pemkab hingga Pemerintah Desa bisa tegak lurus dalam hal kebijakan pembangunan.(Gn/Humas)