PURBALINGGA, INFO – Pada rangkaian Festival Jenderal Soedirman Tahun 2019 pada hari ketiga selain acara senam bersama dan hiburan rakyat juga ada satu hal yang menarik perhatian. Yakni Suyanto, Kaur Perencanaan Desa Wanogra Wetan yang memberikan buah karyanya langsung untuk Bupati Purbalingga pada saat Senam Bersama dalam rangka Fetival Jenderal Soedirman Tahun 2019 di Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman, Minggu (8/12).

“Ini sebagai wujud cinta saya kepada Bupati Purbalingga yang ramah, arif dan bijaksana,” kata Suyanto saat ditemui di MTL Jenderal Soedirman, Minggu (8/12).

Lukisan yang diberikan kepada Bupati yakni lukisan Bupati Purbalingga yang sedang memberikan minum kepada seorang nenek. Lukisannya tersebut terinspirasi ketika melihat tayangan youtube dimana Bupati Purbalingga sedang mengunjungi korban kebakaran.

“Saya buka di youtube kebetulan ada gambar ibu yang membuat saya terkesan, ketika ada korban kebakaran beliau secepat itu bisa langsung hadir dan memberikan minuman,” ujarnya.

Dapat melukis Bupati Purbalingga tentunya menjadi satu kebanggaan trsendiri bagi Suyanto. Di sela-sela pekerjaannya sebagai perangkat desa yang sudah 11 tahun ia masih meluangkan waktunya waktunya untuk melukis.

“Jadi melukis itu sudah jadi hobi saya sejak kecil dan saat ini menjadi mata pencaharian sampingan demi menghidupi keluarga,” terang Suyanto.

Ia biasanya menerima pesanan lukisan barulah ia membuat lukisan untuk pelanggannya. Ia memang belum mematok harga untuk lukisannya, harga lukisannya disesuaikan t\dengan tingkat kerumitan dari lukisan yang ia buat.

“Kalau saya selama ini hanya menerima pesanan melukis atau memperbesar gambar baik yang hitam putih maupun yang berwarna itu disesuaikan dengan permintaan,” katanya.

Menurutnya, berbicara soal seni lukis memang tidaklah mudah apalagi ketika menyebutkan nominalnya. Di Kecamatan Rembang sendiri belum banyak masyarakat yang menekuni profesi ebagai pelukis.

“Di Rembang itu untuk seni lukis responnya masih kurang dan tawaran harganya pun masih cuku \p rendah. Jadi saya melukis sifatnya ingin melestarikan seni lukis khususnya di Purbalingga,” jelas Suyanto.

Ia berharap ke depan masyarakat Purbalingga dapat menerima dan menghargai dengan baik karya-karya pelukis asli Purbalingga. Kendala secara umumnya, ia melanjutkan memang ada pada harga lukisan namun seberapapun masalahnya ketika objeknya dan sudah lihai dalam melukis tentu kendalnya tidak menjadi permasalahan yang besar.

“Seperti melukis Bupati Purbalingga ini sebenarnya tidak ada kesulitan hanya grogi,” ujarnya.

Ia mengaku ada rasa takutapabila lukisannya tidak sesuai dengan keinginan beliau tidak berkenan. Namun, dapat memberikan secara langsung pada Bupati Purbalingga membuatnya sangat bangga dan termotivasi untuk terus menghasilkan karya-karya seni yang luar biasa.

“Saya bangga bisa menyerahkan hasil karya saya langsung kepada Bupati yang waktu pengerjaan pun hanya dua malam itupun ditunggui langsung oleh pak Kades,” pungkasnya. (PI-7)