PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan kepada para komunitas di Purbalingga untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Terutama pada momentum tahun politik dimana masa ini rawan terjadi perpecahan dalam masyarakat akibat perbedaan pilihan.
“Kalau kita ini menganggap Pancasila penting, kalau kita merasa Pancasila harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, cara yang harus kita lakukan menghadapi tahun politik adalah bagaimana kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Bupati Tiwi dalam acara Sarasehan Lintas Komunitas Peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (31/5/2023) malam di Sanggar Bhakti Kwarcab Purbalingga.
Pada 2024 akan menyelenggarakan kontestasi politik pesta demokrasi, mulai dari pemilihan presiden dan wakil, pemilihan legislatif, pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta pemilihan bupati dan wakil bupati.
Menurut Bupati dalam ajang pesta demokrasi perbedaan pilihan adalah hal yang lumrah. “Akan tetapi dengan perbedaan pilihan itu jangan sampai membuat masyarakat terpecah belah. Apapun pilihannya, persatuan tetap dinomorsatukan,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan mengungkapkan Pancasila adalah ideologi yang sakti. Menurutnya Indonesia tidak akan mampu bertahan tanpa Pancasila. Marwah yang digerakkan Pancasila adalah Gotong royong.
“Dalam pengaplikasian di masyarakat, Pancasila memang ada kelunturan dari gotong royong itu sendiri. Oleh karenanya tidak keliru kita sebagai generasi muda untuk terus mendengungkan Pancasila,” katanya.
Ia menambahkan, dengan terus menggaungkan Pancasila itu, pada saatnya nanti akan membuat orang yang ingin merubah ideologi Pancasila tidak akan terjadi. Ia mengungkapkan, dalam sejarah di Purbalingga tidak pernah terjadi gerakan yang ekstrem/anarkis sebab segala masalah selalu dirundingkan bersama.
“Ini saya yakini karena pondasi Pancasila di Kabupaten Purbalingga sangat kuat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kegiatan Sarasehan Lintas Komunitas Peringatan Hari Lahir Pancasila ini mengambil tema ‘Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global’ dengan pemateri Tokoh Purbalingga, Kris Hartoyo dan Ketua PWI Joko Santoso.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi mengungkapkan sarasehan ini diikuti 28 komunitas yang ada di Purbalingga. Bersatunya komunitas yang terdiri dari ragam profesi dan kegiatan ini menunjukkan semangat kontribusi dalam membangun Kabupaten Purbalingga.
“Gagasan pelaksanan sarasehan kali ini dilandasi adanya keprihatinan kita bersama bahwa keberadaan Pancasila sebagai landasan pemersatu bangsa mulai ada yang kurang yang perlu kita gerakkan kembali,” katanya. // (Gn/Prokopim)