PURBALINGGA – Pramika Wardhani, warga Desa Adiarsa, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga menjadi nominator Pemilihan Pemuda Pelopor Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. Pramika yang mencetuskan minuman gula rempah ‘Wedangkoe’ dinilai oleh tim dari Pemprov Jateng di tempat tinggalnya, kemarin.

            Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga Dinbudparpora (Dinas Lebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga) Purbalingga Beny Wiratno mengungkapkan, Pramika sebelumnya ditetapkan sebagai pemuda pelopor Purbalingga untuk kategori bidang pangan. Pramika selanjutnya mengikuti seleksi di tingkat Jawa Tengah. “Setelah memaparkan produk minuman gula rempah, Pramika akhirnya ditetapkan menjadi salah satu nominator pemuda pelopor bidang pangan tingkat Jateng. Tim penilai yang terdiri dari Dinpora Provinsi Jateng, Dinas Kesehatan Jateng dan Badan Ketahanan Pangan Prov Jateng, melakukan penilaian ke lapangan,” kata Beny Wiratno, Jum’at (11/7).

            Ketua dewan juri Adelio Luis B Anjos (Dinpora) Jateng mengungkapkan kekagumannya atas semangat Pramika Wardhani dalam mengembangkan potensi lokal di tempat tinggalnya. Potensi itu yakni bahan rempah seperti jahe, lada, kapulaga, sereh akar jambe, kulit manggis, akar alang-alang serta tersedianya nira kelapa. “Ide kreatif ini bisa mengangkat ekonomi petani nira kelapa. Nira kelapa tidak hanya dibuat gula kelapa saja, tetapi diolah lebih lanjut menjadi minuman gula rempah yang dikemas menarik,” kata Adelio.

            Kepala Desa Adiarsa, Edi Sunaryo menyatakan sangat mendukung upaya Pramika dalam memanfaatkan nira kelapa dan bahan baku rempah yang ada disekitarnya. “Kami sangat mendukung usaha Pramika, mudah-mudahan bisa membuka lapangan usaha baru dan mengangkat ekonomi para petani nira kelapa,” kata Edi Sunaryo.

            Sementara itu Pramika mengungkapkan, bahan baku gula rempah ‘Wedangkoe‘ sertaus persen alami. Gula rempah ini tidak dapat mengkristal apa bila ada bahan gula biang/gula buatan. “Setelah diuji laboratorium soal kadar gulanya, gula rempah Wedangkoe memiliki 16 GI jadi masih bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes militus,“ katanya.

            Untuk mendapatkan gula rempah yang super jelas Pramika, perlu dilakukan beberapa proses yang memakan waktu kurang lebih 5-6 jam jika menggunakan nira, namun jika menggunakan gula jawa kurang lebih 2-3 jam. Proses pembuatannya, nira direbus, kemudian masukkan air rebusan rempah-rempah, sambil terus diaduk, setelah kental dan mengeras ditumbuk hingga mengkristal. ‘Cara penyajiannya cukup tuangkan 1 sachet/ 2 sendok makan gula rempah dalam gelas, seduh dengan air panas 175 ml. Gula rempah Wedangkua dapat diminum dua kali sehari sebagai upaya pemeliharaan kesehatan. Sedang jika untuk pengobatan bisa dikonsumsi tiga kali dalam sehari,“ katanya.

            Pramika menambahkan, gula rempah Wedangkoe optimis mampu menembus minimal pasar nasional. Sistem pemasaran yang sudah dilakukan secara offline dan online. Namun, saat ini pemasaran online masih dalam tahap pengembangan. Kami masih didominasi offline marketing. Produk Wedangkoe sudah tersedia di beberapa outlet baik di Purbalingga dan beberapa kota sekitar. Di antaranya Griya UMKM Purbalingga, Pusat Abon Kokiku, Kedai Lucky Purbalingga, kantin RS Adinda Purwokerto, Kanting RS Ajibarang, Outlet Factory pusat oleh-oleh Wonsobo, pusat oleh-oleh Jenderal, Owabong Mart.

“Di Purbalingga sendiri, kami bersama UMKM Perwira setiap Minggu pagi (GPLMP) mengadakan gelar produk lokal. Begitu juga pada saat ada event khusus di Purbalingga,“ tambahnya. (y)