PURBALINGGA – Sektor pariwisata di kabupaten Purbalingga tengah membidik mimpi menjadi kota tujuan wisata nomor satu di Jawa Tengah. Mimpi itu, menurut Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Subeno, sebagai mimpi yang realistis. Pasalnya, geliat pariwisata di kabupaten Purbalingga dari tahun ke tahun berkembang cukup menggembirakan. Apalagi masih banyak potensi wisata yang mampu dikembangkan lebih baik.

“Dari jumlah wisatawan, pada akhir-akhir ini sudah mampu menempati peringkat dua di Jawa Tengah. Jadi kalau hanya menggeser satu strip saja kenapa tidak. Ini bukan mimpi tetapi sesuatu yang realistis,” ujar Subeno, Senin (5/10).

Selain jumlah kunjungan wisatawan, lanjut Subeno, Purbalingga masih banyak memiliki potensi wisata yang belum tergali. Potensi tersebut akan terus didorong melalui berbagai kegiatan lintas sector, baik sector budaya, pemuda maupun pariwisata. Harapanya potensi yang baru mampu memperkuat destinasi wisata yang sudah ada.

“Kita ingin kemas kegiatan pariwisata, budaya, pemuda dan olah raga menjadi satu. Contoh kegiatan kakang mbekayu kemarin adalah bagian dari kegiatan pariwisata, namun pesertanya pemuda dan mereka dapat menampilkan seni budaya yang ada,” jelasnya.

Disebutkan Subeno, saat ini Purbalingga sudah dikenal masyarakat Jawa Tengah bahkan Nasional dengan potensi wisata buatan yang sangat terkenal. Seperti Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong), Taman Reptil, Taman Wisata Pendidikan (TWP) Purbasari Pancuranmas, wisata alam Goa Lawa.  

Saat ini, tambah Subeno, Dinbudparpora juga sedang mengembangkan secara besar-besaran potensi yang dimiliki desa wisata. Ditargetkan, ada 15 desa wisata yang akan dikembangkan dengan daya tariknya masing-masing.

Dikembangkannya desa wisata, diharapkan mampu menambah daya tarik wisata yang lebih beragam. Sehingga penduduk Jawa Tengah beramai-ramai datang ke Purbalingga. Dirinya bertekad, melalui pintu pengembangan pariwisata, menjadikan Purbalingga lebih maju.

Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Budi Wibowo sangat mendukung pengembangan pariwisata di Purbalingga. Menurutnya, pengembangan pariwisata memiliki multiplayer effect yang sangat luar biasa dibidang ekonomi, pendidikan dan investasi daerah.

Dirinya akan terus mendorong upaya pengembangan sector tersebut, termasuk terus mengupayakan terjalinya kerjasama antar daerah untuk membangun pengembangan pariwisata terpadu secara regional. “Ini akan mengurangi potensi persaingan tidak sehat antar kabupaten,” tandasnya.

Dengan adanya kerjasama regional seperti pernah dilakukan bersama forum Barlingmascakeb, diharapkan terwujud adanya paket wisata oneday tour atau twoday tour yang dipromosikan bersama kabupaten tetangga.

Di Purbalingga sendiri, lanjut Budi Wibowo, saat ini  sektor pariwisata memiliki daya dukung terhadap APBD kabupaten Purbalingga mencapai 7,8 persen. Dukungan pendapatan sektor ini berasal dari usaha pariwisata, hotel dan restoran.

Diharapkan adanya pengembangan pariwisata di Purbalingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memberikan peningkatan daya dukung terhadap APBD Purbalingga. (Hardiyanto)