PURBALINGGA, HUMAS – Setelah meraih Anugerah Adipura empat kali berturut-turut, Purbalingga mengincar penghargaan Adipura Kencana. Penghargaan Adipura Kencana diberikan untuk kota yang telah melampaui batas pencapaian dari segi pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi serta keanekaragaman hayati. “Mudah-mudahan, kota Purbalingga bisa mengikuti jejak kota Surabaya dan Tulungangung di Provinsi Jawa Timur yang meraih Adipura Kencana tahun ini,” kata Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si.

            Heru mengemukakan hal tersebut saat melepas kirab Adipura keliling kota Purbalingga, Rabu (6/6) siang. Kirab yang dimulai dari Pendopo Dipokusumo diikuti sekitar 100 mobil dari instansi, BUMD, swasta, forum Purbalingga Bersih, dan penggemar jeep. Ratusan sepeda motor juga ikut memeriahkan kirab yang menempuh perjalanan keliling kota sekitar 20 kilometer. Masyarakat kota Purbalingga terlihat menyambut pengharagaan itu dengan menyaksikan kirab.

            Dikatakan Bupati Heru, dalam meraih Adipura, pihaknya tidak sungkan-sungkan untuk belajar dengan kota lain yang telah suskses meraih Adipura. Seperti halnya pada tahun sebelumnya Purbalingga belajar ke kabupaten Jepara, kemudian ke kota Kepanjen Kabupaten Malang dan kota lain yang referensinya baik. “Jika perlu kita belajar ke Kabupaten Tulungagung yang tahun ini meraih Adipura Kencana,” kata Heru.

            Bupati Heru juga mentargetkan Adipura akan diraih kembali pada tahun 2013 mendatang. “Pada tahun 2012 ini kabupaten kota di Indonesia yang meraih Adipura bertambah banyak dibanding tahun lalu, namun tidak berlebihan kiranya jika pada tahun depan, kita harus meraih Adipura kembali,” katanya.

            Untuk meraih Adipura kembali di tahun depan, lanjut Heru, keteladanan aparat perlu ditingkatan dalam hal pola hidup bersih dan sehat. Heru mengakui, pola hidup bersih masih perlu ditingkatkan. Heru mencontohkan, meski di seputar alun-alun kota sudah disiapkan tempat sampah, namun masih dijumpai, ada orang bahkan anak-anak kita yang membuang sampah dengan seenaknya. Demikian pula dengan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang mulai memenuhi alun-alun. Semula PKL ditempatkan disisi Selatan, namun belakangan sudah mulai memenuhi sisi timur dan sisi barat alun-alun. “Untung saja PKL kita masih mudah ditata, sehingga tidak memenuhi alun-alun di sisi Utara di depan pendopo kabupaten,” katanya.

Bupati Heru menambahkan, kirab Adipura yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan sekaligus kebanggaan bersama. “Kirab sebagai bentuk kebersamaan  warga masyarakat hingga tingkat RT atas keberhasilan meraih Adipura. Kberhasilan meraih Adipura, bukan karena bupatinya, tetapi karena dukungan seluruh warga masyarakat, termasuk pula pasukan kuning. Semoga keberhasilan ini membawa manfaat dan memberikan motivasi dalam menjaga keindahan, kesejukan dan kebersihan kota,” harap Heru. (Humas/y)