PURBALINGGA – Jalur wisata penghubung Sangaluri Park (Kutasari) denganTaman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran Mas, Purbayasa (Padamara) dirasa perlu dilebarkan, oleh karenannya tahun ini rencanannya akan dikaji terlebih dahulu. Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM dalam sambutannya saat acara silaturahmi Idul Fitri 1440 Hijriyah dengan Aparatur dan Masyarakat Kecamatan Padamara, Rabu (19/6) di Kompleks Kantor Kecamatan Padamara.

“Jadi itu merupakan jalur wisata, tapi jalannya sempit. Padahal sering dilintasi bus-bus besar. Sehingga perlu dikaji untuk dilebarkan, kita pikirkan, syukur-syukur tahun 2020 secara bertahap kita bisa lakukan pelebaran,” katanya.

Jalur tersebut sebelumnya juga telah dilakukan pembangunan jembatan yang lebih lebar dan memadai. Sedangkan tahun ini rencana jalur wisata tersebut baru akan dilakukan peningkatan jalan saja (belum termasuk pelebaran).

Bupati juga menginformasikan beberapa kegiatan pembangunan fisik yang akan terselenggara di Purbalingga. Diantranya pembangunan GOR Indoor di kompleks GOR Goentoer Darjono, Pembangunan Islamic Centre, selain itu juga pembangunan Bandara JB Soedirman.

“Terkait pembangunan Bandara, saya kemarin baru saja mendapatkan informasi dari PT Angkasa Pura II bahwa proses lelang sudah selesai dan telah ditandatangani kontrak bersama pihak ketiga. Artinya proses pembangunan segera berlangsung. Janji dari Ibu Mentri BUMN bahwa sebelum lebaran tahun depan, bandara sudah bisa dioperasikan,” katanya.

Terkait dengan progress pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Padamara dilaporkan saat ini masih dalam proses. Berdasarkan laporan pencairan ADD untuk seluruh desa di Padamara telah dilakukan. Sedangkan DD , belum semua desa bisa mencairkan.

Bupati berharap agar rekan-rekan perangkat desa bisa mempercepat administrasi agar bisa segera diselesaikan dan dicairkan. Tentunya agar DD bisa segera untuk merealisasikan berbagai program, visi dan misi desa, terutama dari para Kades yang baru.

Bupati memohon agar pemerintah desa bisa memanfaatkan anggaran-anggaran desa baik DD dan ADD sebaik mungkin untuk kemaslahatan masyarakat desa masing-masing.

“Tentunya juga pengelolaan, penggunaan, pelaporan dan pengadministrasian dana tersebut harus clear, transparan akuntabel dan bertanggungjawab. Apalagi pelaporannya sekarang sistemnya sudah online, kepada para pendamping desa saya nderek titip agar desa dibantu,” katanya. (Gn/Humas)