PURBALINGGA, INFO – Sebanyak 28 komunitas dari berbagai latar belakang di Kabupaten Purbalingga mengadakan kegiatan sarasehan peringatan hari lahir Pancasila. Kegiatan tersebut berlangsung di Sanggar Bhakti Kwarcab Purbalingga, Rabu (31/5) malam dengan tujuan untuk membangkitkan kembali nilai-nilai Pancasila khususnya budaya gotong royong.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua DPRD Purbalingga, Ketua Dekranasda, dan kepala perangkat dinas terkait. Ketua Kwarcab Purbalingga, Tri Gunawan Setiadi mengatakan yang melandasi diadakannya kegiatan tersebut karena kebhinekaan perlu disemangatkan kembali sebagai modal merengkuh persatuan.
“Kebanyakan dari relawan yang luar biasa, mereka pasti ada di tengah-tengah masyarakat (untuk membantu-red) ketika ada kejadian banjir, tanah longsor, dan sebagainya,” katanya.
Bupati Tiwi mengingatkan dengan besarnya tantangan dalam mempertahankan ideologi Pancasila maka perlu ada sosialisasi secara masif agar Pancasila terus berkobar di hati masyarakat Purbalingga. Selain itu, dia juga menekankan bahwa Pancasila bukan sekedar dihafal akan tetapi harus diimplementasikan, salah satunya dengan gotong royong.
Dalam kegiatan tersebut juga ada dialog dengan narasumber, Kris Hao yang menyampaikan sejarah lahirnya Pancasila yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Soekarno. Dia mengatakan pada tanggal 1 Juni 1945 saat sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI), secara spontanitas Bung Karno menyampaikan 5 dasar yang disingkat menjadi ekasila yakni gotong royong.
“Para relawan telah mengimplementasikan gotong royong saat adanya bencana, dan mudah-mudahan kita bisa memperluas lagi mengembalikan gotong royong sebagai ideologi kita bersama demi persatuan kita,” pungkasnya. (fph/kominfo)