PURBALINGGA – Sebanyak 14 orang dengan kecacatan berat (ODKB) se Kecamatan Bojongsari menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Bantuan yang dianggarkan melalui OPD DINSOSDALDUKKBP3A diserahkan langsung oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM di pendopo Kecamatan Bojongsari, Minggu (21/6).

Tiga ODKB warga desa Banjaran diserahkan langsung ke rumah penerima oleh Bupati Tiwi, masing-masing atas nama Jefri Januari, Meiza Fadillah dan Afriyani Fatmarina.

Dikatakan Kepala DINSOSDALDUKKBP3A Raditya Widayaka, AP., bantuan bagi orang dengan kecacatan berat (ODKB) dananya berasal dari APBD II Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2020. Wilayah Kecamatan Bojongsari jumlah penerimanya 14 orang. Masing-masing setiap bulan menerima Rp. 300 ribu.

“Hari ini dicairkan dana bantuan sosial untuk bulan Januari sampai Juni, sehingga setiap ODKB menerima bantuan sosial sebesar Rp. 1.800.000,-.” jelas Raditya.

SeKecamatan Bojongsari, jumlah penerima bantuan sosial ODKB sebanyak 14 orang. Terdiri 2 ODKB dari Desa Patemon, 3 ODKB dari Desa Banjaran. Desa Metenggeng, Kajongan dan Pekalongan masing-masing 2 ODKB. Sedangkan Desa Bojongsari, Pagedangan dan Gembong masing-masing 1 ODKB.

Orangtua penerima bantuan sosial ODKB, Nasimin (50) warga RT 6/RW 3 desa Banjaran mengatakan, dirinya memiliki 6 anak dan hanya satu anak yang normal. Saat ini tinggal tiga anaknya yang masih hidup, dua menderita cacat berat dan satu normal.

“Kata dokter, kecacatan bawaan dari kandungan. Akibat permasalahan indung telor.” ungkapnya.

Nasimin kesehariannya menjadi penambang batu kali di sungai Klawing komplek bendung Slinga. Dua anaknya yang cacat mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah, berupa bantuan sosial bagi Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB). Bantuan diberikan untuk dua anaknya yang bernama Meiza fadillah dan Jefri Januari. Masing-masing menerima Rp. 1,8 juta.

Bupati Tiwi saat menyerahkan bantuan di rumah Nasimin berpesan agar kedua orangtua dari penderita ODKB dapat merawat anak-anaknya dengan sabar dan tulus ikhlas.  Orangtua bertanggungjawab untuk mencukupi kebutuhan anak.

“Anak merupakan titipan yang harus kita syukuri, semoga bapak-ibu kuat, senantiasa diberikan kesehatan untuk dapat mendampingi anak-anaknya, untuk nantinya Insa Alloh dapat menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah.” kata Tiwi menguatkan hati bapak ibu Nasimin. (umg/humasprotokol).