Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Purbalingga menunjuk lima belas sekolah dari berbagai tingkatan untuk melaksanakan program Adiwiyata di sekolah. Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut adalah  SMAN 1 Purbalingga, SMKN 1 Purbalingga, MAN Purbalingga, SMKN2 Purbalingga, SMKN 3 Purbalingga, SMAN 1 Bobotsari, SMAN 1 Kutasari, SMPN 1 Purbalingga, SMPN 2 Purbalingga, SMPN 3 Purbalingga, SMPN 4 Purbalingga, SMPN 5 Purbalingga, SMPN 3 Bukateja, SDN 1 Babakan, dan SDN 2 Purbalingga Lor.

“Kepala sekolah dari lima belas sekolah yang ditunjuk, awal Maret lalu telah melakukan kunjungan study penerapan pengelolaan sampah di sekolah dengan teknik Biomethagreen. Langsung kepada penggagas konsep Biomethagreen DR Muhammad Fatah Wiyatna di Sumedang, Jawa Barat,” ungkap Kepala BLH Ichda Masrianto, Senin (24/3).

Menurut Ichda, kegiatan tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan sekolah dalam hal pengelolaan sampah di sekolah dengan penerapan teknik Biomethagreen. Dengan teknik Biomethagreen, lanjut Ichda, pengelolaan sampah domestik di sekolah dapat dilaksanakan dengan mudah menggunakan teknologi tepat guna yang tuntas, simpel, praktis dan ramah lingkungan.

Dengan adanya program Adiwiyata, ditambah pemahaman tentang konsep biomethagreen, diharapkan akan menanamkan kesadaran cinta lingkungan pada guru, siswa dan masyarakat sekitar. “Ini mutlak diperlukan apabila sasaran sebagai sekolah adiwiyata ingin tercapai. Hasilnya, sekolah itu akan menjadi sekolah yang baik, nyaman, indah serta dapat mendukung prestasi belajar siswa,” pungkasnya. (Hr)