PURBALINGGA, INFO – Program Pemberian Beasiswa Fakultas Kedokteran bagi keluarga miskin bakal segera diwujudkan pada 2018 ini. Program tersebut untuk memberikan kesempatan kepada siswa lulusan SMA dari keluarga kurang mampu yang berprestasi agar dapat melanjutkan studi di fakultas kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Gajah Mada (UGM). Tahun ini, akan ada 36 calon yang terdiri 18 calon dari keluarga kurang mampu dan 18 calon lainnya dari umum.

“Besok Selasa (hari ini-red) Saya diundang pihak UGM untuk melakukan pembicaraan terkait realisasi program beasiswa dokter ini. Kalau di UGM untuk beasiswa 18 calon dari umum, sedangkan yang 18 calon dari keluarga miskin akan kita berikan beasiswa di Unsoed Purwokerto,” jelas Bupati Tasdi disela-sela paparan data statistik dan informasi kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah di Operation Room Graha Adiguna, Senin (15/1).

Dikatakan Bupati Tasdi, program beasiswa dokter merupakan salah satu program inovasi pemkab Purbalingga dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Konsepnya sama dengan inovasi pendirian SMK Negeri 3 (SMK Dhuafa-red) yang khusus diperuntukan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

Melalui program beasiswa dokter ini, lanjut Tasdi, Pemkab Purbalingga akan membiayai pelajar asli Purbalingga untuk dikuliahkan menjadi dokter. Nantinya ada 18 calon dokter dari keluarga kurang mampu yang akan dibiayai penuh dan 18 calon dokter dari umum namun tidak dibiayai penuh.  Setelah menjadi dokter, mereka akan ditarik kembali untuk menjadi dokter di wilayahnya. “Nanti kita akan segera melakukan MoU dengan Unsoed dan UGM,” jelasnya.

Program beasiswa dokter akan diselenggarakan setiap tahun hingga di setiap desa di Purbalingga terdapat satu dokter dari program beasiswa dokter atau One Village One Doctor.

Bupati berpesan agar program beasiswa dokter tersebut dapat dilaksanakan tepat sasaran sehingga dapat berkontribusi terhadap upaya penanggulangan kemiskinan di kabupaten Purbalingga. “Harus diseleksi betul. Untuk yang dari keluarga kurang mampu ya harus benar-benar tidak mampu dan pintar. Sehingga nantinya bisa mengangkat keluarganya yang tadinya miskin menjadi tidak miskin. Demikian juga yang dari umum,” tandasnya.

Bupati Tasdi juga berharap, dokter yang dihasilkan dari program beasiswa dokter berkomitmen untuk membangun bidang kesehatan di kabupaten Purbalingga. Mereka diminta mampu menggerakan rakyat di daerahnya agar miningkat derajat kesehatanya, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Purbalingga.  (PI-4)