PURBALINGGA – Puluhan anak-anak dari Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiah Kelurahan Purbalingga Wetan, terlihat berlari kesana-kemari. Mereka bersendagurau bersama teman-temannya. Ada yang bermain balon, ada yang berjalan diantara pepohonan, ada yang mencoba menaiki rumah pohon, ada juga yang tengah disuapi oleh ibunya.

            Pemandangan itu terlihat saat anak-anak itu mengikuti kegiatan outbound di Kampung Kurcaci Desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Rabu (16/11). Kampung Kurcaci selain menyuguhkan suasana rimbun pepohonan hutan damar beserta rumah kurcacinya, juga menyiapkan tempat outbond. Sarana outbond semula hanya bongkar pasang jika ada yang berniat outbond. Itupun dilakukan oleh operator outbond dari luar. Saat ini, peralatan untuk outbond kids sudah disiapkan. Operator dari luar hanya melengkapi beberapa permainan sesuai permintaan pengunjung.

            “Kami berusaha menambah wahana dan permainan, khususnya bagi anak-anak. Hal ini karena Kampung Kurcaci selain diminati oleh kalangan remaja yang suka berfoto selfi, juga oleh anak-anak yang ingin beraktifitas di alam terbuka seperti melakukan aoutbound atau belajar di sekolah alam Kurcaci,” kata pengelola Kampung Kurcaci, Edi Susanto.

            Sementara itu operator Rescue Outbound and Adventure Division (Road), Yudi mengatakan, outbond yang diberikan kepada anak-anak kebanyakan berupa fun game yang ringan dan membuat gembira. Ada tiga game yang diberikan, dan ditambah flying fox bagi anak-anak yang berani, ice breaking dan pembagian doorprice. “Paket permainan ini sangat digemari anak-anak dan mereka terlihat gembira setiap mengikuti tahapan game,,” ujar koordinator Road, Yudi.

            Yudi mengatakan, oubtbound bukan hanya untuk orang yang sudah dewasa saja. Akan tetapi outbound juga di butuhkan untuk anak – anak dan remaja. Sejak masih TK mereka butuh outbound. Bagi kelangsungan pertumbuhan mental anak dalam kehidupan sehari – hari, Outbound bukanlah hanya sekedar bermain saja. “Banyak sekali manfaat yang bisa di peroleh bagi si anak itu sendiri tentunya. Dengan Outbound mereka akan terlatih menjadi anak yang mandiri, cerdas, dan berani,” kata Yudi.

            Yudi menambahkan, outboun bagi anak – anak juga dapat melatih psikomotorik anak agar lebih cepat untuk dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan kesehariannya dan mempunyai rasa cinta terhadap lingkungan dan Alam. Dan dengan kegiatan tersebut pula hubungan antara orang tua dan anak dapat terjalin lebih harmonis lagi. “Orang tua dapat melihat kemampuan dan perkembangan anak secaran fisik maupun mental,” tambah Yudi.

            Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Dinbudparpora bekerjasama dengan sejumlah operator outbond untuk menggelar outbond di Munjuluhur Adventure Zone. Prasarana outbound di kawasan bumi perkemahan Munjuluhur itu sudah sangat representatif. Operator bisa juga menggelar outbond di lokasi daya tarik wisata lain, baik yang dikelola oleh Dinbudparpora, maupun yang dikelola swasta. Bahkan, belakangan operator itu banyak yang melakukannya di desa-desa wisata. Hal ini mengikuti permintaan konsumen dan menyesuaikan anggaran yang ada.

            “Perkembangan desa-desa wisata yang cukup pesat, membuat operator outbound semakin banyak pilihan untuk menawarkannya kepada konsumen. Para konsumen itu tidak hanya berasal dari dalam kota, tetapi juga dari luar kota. Tentu kami sangat mendukung karena dengan kegiatan outbound itu sekaligus bisa mempromosikan pariwisata Purbalingga,” kata Prayitno. (y)