PURBALINGGA_Bupati Purbalingga mengingatkan warga masyarakat akan bahaya kebakaran. Terlebih di musim kemarau saat ini, kondisi lingkungan maupun pekarangan kering. Hal ini dikatakan bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat memberikan bantuan bagi korban kebakaran di desa Pengadegan Kecamatan Pengadegan, Senin(7/10).

Dikatakan Tiwi, saat ini kabupaten Purbalingga masih dilanda musim kemarau yang berkepanjangan. Oleh karenanya dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati. Musim kemarau panjang berakibat kekeringan ini dapat menimbulkan musibah kebakaran. Masyarakat diminta meningkatkan antisipasi bahaya kebakaran. Masyarakat juga diminta untuk selalu waspada terutama ketika meninggalkan rumah, pastikan kompor maupun tungku tidak dalam keadaan menyala maupun membara.

Sudah puluhan musibah kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Purbalingga, baik kebakaran rumah, pasar, maupun hutan/lahan. Kewaspadaan dan antisipasi harus segera ditingkatkan. Musim kemarau yang belum nampak berhenti, menjadikan warga harus lebih berhati-hati.

Bupati menyerahkan bantuan bagi keluarga Muharjo warga RT 09 / RW 05 Desa Pengadegan Kecamatan Pengadegan yang rumahnya ludes terbakar akibat hubungan arus pendek listrik. Bantuan yang diberikan berasal dari BPBD, PMI, Baznas, Lazizmu dan Dinrumkin.

“Saya hari ini datang ke rumah bapak Muharjo yang rumahnya kebakaran akibat konsleting listrik dengan membawa bantuan yang berasal dari BPBD, Dinrumkin, Dinsosnaker, Lembaga sosial kemasyarakat, seperti PMI, Baznas, Laziznu memberikan sedikit bantuan dengan harapan dapat meringankan beban bapak Muharjo. Dari Dinrumkin memberikan bantuan semen, seng, untuk membantu rehabilitasi rumah bapak Muharjo, semoga bermanfaat,” kata Tiwi.

Kades Pengadegan Kecamatan Pengadegan Wasilah menuturkan, musibah kebakaran yang menimpa rumah milik Muharjo warga RT 09 / RW 05 terjadi pada hari Sabtu 5 Oktober 2019 sekitar pukul 14.45 WIB. Rumah berukuran 9 X 14 meter ludes terbakar. Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut, namun jumlah kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 69.500.000. Jumlah kerugian ini dihitung dari kerugian  bangunan kurang lebih Rp 49.000.000 dan kerugian perabotan rumah tangga kurang lebih Rp 20.500.000

Sementara Kasie Damkar dan Kedaruratan pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wuwun Kusworo menuturkan, selama Januari sampai hari ini ada 72 kali kasus kebakaran, baik rumah, pasar maupun kebakaran hutan. Selama bulan Agustus 2019 terjadi 15 kasus musibah kebakaran, bulan September terjadi 19 musibah kebakaran dan bulan Oktober terjadi 2 kali musibah kebakaran. Total kerugian materiil mencapai Rp 1,4 miliar.

Wuwun mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak meninggalkan kompor maupun tungku yang masih menyala, serta mewaspadai sambungan listrik yang tidak semestinya. (U_Humpro)