PURBALINGGA – Minggu (20/5) Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM tetap melaksanakan kegiatan kenegaraan, diantaranya mengontrol dan memantau sejumlah proyek pembangunan fisik, baik yang sedang berlangsung maupun masih dalam lelang. Beberapa tempat yang bupati kunjungi diantaranya pengerjaan Jl Letnan Yusuf, Curgecang Culinary Centre, RSIA Panti Nugroho, Kantor PDAM, calon gedung DPRD, Jembatan Tegalpingen – Pepedan, Kantor Kecamatan Rembang, Jembatan Kali Wotan, Pasar Kertanegara, Goa Lawa, dan Pasar Cipaku.

Kunjungan pantauan ini bertujuan untuk memantau perkembangan pelaksanaan proyek, kendala, dan memacu percepatan pelaksanaan. Adapun pantauan di Jl Letnan Yusuf, bupati menghontrol hasil pengerjaan overlay menutup beton pelebaran. “Saya berharap ini bisa selesai sebelum lebaran, sehingga tidak mengganggu arus mudik,” katanya.

Bupati juga memantau hasil pengerjaan tahap 1 RSIA Panti Nugroho tahun lalu yang saat ini sudah mulai ditempati. Tahun 2018 ini, RSIA Panti Nugroho akan dilanjutkan pembangunan tahap 2 dengan yakni penambahan lantai 2 dan 3 dengan nilai proyek Rp 8,9 miliar. Pembangunan tahap 2 ini juga sekaligus untuk penyediaan ruang rawat inap kelas 1/VIP yang saat ini belum ada.

Ruang rawat inap yang ada masih belum mencukupi jumlah pasien, sehingga ruang High Care Unit (HCU) seringkali terpaksa digunakan sebagai rawat inap. Bupati meminta agar kelanjutan proyek ini tidak mengganggu kenyamanan pasien.“Sebisa mungkin nanti proses pengerjaannya tidak bising mengganggu pasien. Bagian luar juga pohon-pohonnya ditambah dan parkir juga perlu ditata,” katanya.

Bupati selanjutnya berkunjung ke pembangunan gedung teknik kantor PDAM Tirta Dharma. Pembagunan ini masih terus berlangsung sejak 2017 lalu dengan nilai Rp 2,6 miliar atas anggaran dari BUMD. Tidak jauh dari lokasi tersebut, juga tengah berlangsung pembangunan gedung DPRD tahap II senilai Rp 8 miliar, bupati minta agar pembangunan lenjutan ini dipercepat.

Beranjak dari calon gedung DPRD, Bupati Tasdi kembali memantau megaproyek Jembatan Tegalpingen (Pengadegan) – Pepedan (Karangmoncol). Tahun lalu proyek ini sempat putus kontrak, tahun ini kembali dilanjutkan dengan nilai kontrak Rp 5 miliar dan dikerjakan oleh PT. Rekaya Semesta Utama.

Saat kunjungan ke Jembatan Tegalpingen – Pepedan ini, bupati kecewa karena jembatan belum juga mulai dikerjakan. Padahal surat perintah kerja sudah dimulai sejak 2 minggu yang lalu, sehingga dinilai banyak waktu yang terbuang percuma. Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (DPUPR) diminta terus mengkawal percepatan pembangunan ini dan pro aktif memfasilitasi masalah administrasi dengan kontraktor.

“Seharusnya semua sudah disiapkan secara serentak, alat disiapkan, tenaga kerja disiapkan dan material sudah siap sehingga tidak saling menunggu. Kontraktor juga segera bersurat ke kontraktor lama untuk pengambilan alat, jangan karena surat kita jadi ngga kerja-kerja,” tuturnya.

Setelah mengontrol Jembatan Tegalpingen – Pepedan, bupati melanjutkan pemantauan ke Kantor Kecamatan Rembang. Gedung kantor ini telah selesai tahun 2017 lalu, namun tahun ini akan dilanjutkan tahap 2 yakni penataan lingkungan dengan anggaran Rp 1,89 miliar.

 Sebelum menuju ke proyek revitalisasi objek wisaya Goa Lawa Purbalingga (Golaga), bupati sempat mampir untuk memantau pengerjaan Jembatan Kali Wotan Kecamatan Kertanegara. Jembatan ini sebelumnya terjadi kerusakan pada kedua bagian pilar/abutment. Tahun ini dilakukan perbaikan pada bagian yang rusak tersebut.

Pada kunjungannya ke Objek Wisata Golaga, bupati meminta agar pembangunan pagar keliling bisa dipercepat, jika tidak maka orang bisa dengan leluasa masuk objek wisata tanpa membayar tiket. Bupati juga sempat memantau bagian dalam gua. “Saya berharap agar sebelum lebaran goa ini sudah selesai seperti goa di Guilin Cina. Untuk bagian pengembangan destinasi baru Gokuse (Goa Lawa-Kutabawa-Serang) Targetnya nanti PAD tahun ini paling tidak Rp 1,5 miliar,” katanya.(Gn/Humas)