PURBALINGGA  – Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga menghadiri Musyawarah Kabupaten Ke-III Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Purbalingga, Minggu (5/6) di Gedung Andrawina Kompleks Owabong Cottage. Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan nilai Marhaenisme masih sangat relevan dengan keadaan saat ini.

“Kalau dulu dengan perjuangan ideologi Marhaenisme, Bung Karno bisa mempengaruhi masyarakat Indonesia berjuang melawan penindasan, kolonialisme, imperialisme Belanda. Di saat ini, Marhaenisme menyerukan untuk melawan kemiskinan dan kebodohan, jadi ini masih sangat relevan,” kata Bupati Tiwi.

Ia menambahkan di Indonesia angka kemiskinan masih cukup tinggi. Tahun 2021, akibat pandemi angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,71%. Kemiskinan masih jadi PR, tidak hanya bagi pemerintah tapi juga bagi para Marhaenis yang bervisi memperjuangkan kaum kecil masyarakat jelata dan orang miskin.

Sebagai unsur penyelenggara pemerintah, Bupati, Wakil Bupati dan DPRD dalam menyusun politik anggaran juga berupaya agar programnya bisa pro rakyat kecil agar keluar dari kemiskinan. “Salah satu contoh diantaranya, program pemugaran RTLH (rumah tidak layak huni), jambanisasi, penyediaan air bersih sebagai hak primer masyarakat, rantang berkah makanan untuk lansia miskin sebatang kara, serta bantuan beras + lele,” katanya.

Bupati juga berupaya untuk mewujudkan ajaran-ajaran Tri Sakti Bung Karno. Diantaranya berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

“Kita pun dalam politik anggaran menyusun hal tersebut agar masyarakat Purbalingga bisa kita dorong untuk mengembangkan potensi-potensi lokal, agar mereka lebih maju dan berdaya saing,” katanya.

KBM Purbalingga sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang legalitasnya sudah jelas, Bupati memastikan akan memberi perhatian melalui dana hibah tahun 2023. Sebab KBM memiliki program penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur ajaran founding fathers Bangsa Indonesia, Ir Soekarno.

“Ke depan KBM diharapkan bisa membantu pemerintah, bisa bersinergi untuk kita membumikan nasionalisme, meningkatkan kecintaan masyarakat Purbalingga terhadap tanah air dan bangsa dan juga terhadap ideologi bangsa, yaitu Pancasila,” pungkasnya. (Gn/Humas)