Bupati Purbalingga mengaku sedih, melihat populasi ikan di sejumlah sungai Purbalingga mulai langka. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan satu ekor ikan, terutama ketika menangkap menggunakan pancing. Kondisi ini jauh berbeda dengan belasan tahun lalu, dimana orang dengan mudah memancing ikan untuk dikonsumsi keluarga. Disisi lain, Bupati Kento juga bersyukur karena masih ada lembaga yang peduli untuk melakukan tebar benih ikan, yakni Badan Amil Zakat Daerah (Bazda). Acara tebar benih ikan yang dilakukan oleh Bazda kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinnakan) Purbalingga dihadiri bupati Kento, Camat Kaligondang, dan masyarakat pencari ikan, berlangsung di bending Slinga Kaligondang, Rabu pagi (18/3). Kepala Dinnakan Purbalingga Ir Sediyono mengatakan, penebaran benih ikan yang dilakukan Bazda sejumlah 45 ribu ekor yang akan ditebar di 9 lokasi, termasuk sungai kota yakni Gringsing. Sedangkan penebaran benih di bending Slinga sebanyak 25 ribu terdiri benih tawes, nila dan nilem. Kegiatan pelestarian sungai berupa penebaran benih ikan merupakan upaya pelestarian sumber hayati perikanan. Dan setiap tahun Dinnakan harus menyediakan kembali (re-stoking) ikan sungai. Tahun 2014 ini, Dinnakan mempunyai target menebar 120 ribu ekor, dengan jenis ikan meliputi, tawes, nila, dan nilem. Dalam kesempatan itu, Bupati Kento minta kepada Dinnakan untuk mengkaji, berapa panjang sungai-sungai di Purbalingga dan berapa jumlah populasi ikan yang ideal. Karena makin banyak populasi ikan akan mampu meningkatkan sumber makanan berupa protein hewani bagi manusia. Tahun ini, diminta Dinnakan meningkatkan jumlah ikan yang ditebar, jika memungkinkan 2 kali lipat atau sekitar 240 ribu ekor benih. Bila anggaran menjadi kendala, Dinnakan diminta menggandeng BUMD, perusahaan Korea, dan para camat untuk “urunan” membeli benih dan ditebar di sungai-sungai di Purbalingga.(Umg)