PURBALINGGA INFO- Yang Islam 100 persen dengan ke-Islam-annya, yang Kristen 100 persen dengan ke-Kristenannya dan yang Katholik 100 persen dengan imannya. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala SMP St. Boromeus Jalan Letjend. S. Parman Nomor 3 Purbalingga, Yulius Sunaryanto saat ditemui di ruangannya, Selasa (2/5/2023).

Yulius mengatakan, di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 ini, dirinya menegaskan SMP St. Boromeus walaupun sekolah tersebut merupakan sekolah bercorak Katholik di bawah Yayasan Santa Maria, toleransi dan kebhinekaan khususnya pada bidang agama tetap dijunjung tinggi dan menjadi nilai tambah tersendiri.

“Kami sangat mengedepankan Pendidikan karakter termasuk saling menghargai dalam perbedaan agama,” katanya.

Wujud dari saling menghargai itu salah satunya tiap Jum’at diadakan ibadah. Tiap siswa didampingi oleh guru yang se-iman untuk menguatkan keimanan mereka masing-masing sehingga nilai spiritual siswa SMP St. Boromeus tetap kuat. Hal menarik terjadi di tahun 2008-2011 yaitu jumlah siswa yang beragama Kristen mencapai 60 persen sedangkan Islam 10 persen dan Katholik 30 persen.

“Kami tidak hanya homogen, misalnya siswa yang beragama Islam akan didampingi guru (yang beragama) Islam juga, yang Kristen dan Katholik juga sama,” ujarnya.

Saat ini, jumlah siswa di SMP St. Boromeus mencapai 108 siswa. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 96 siswa. Diakui Yulius, sebenarnya jumlah siswa sekolah itu tidak sebanyak pada masa jayanya yaitu di tahun 90-an dikarenakan beberapa hal dan mereka harus terus berinovasi agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

“Kami bersyukur di tahun ini jumlahnya meningkat. Ya kami harus terus mensosialisasikan keberadaan kami sebagai sekolah yang mampu bersaing bahkan unggul,” ujarnya.

Dirinya meyakinkan SMP St. Boromeus dalam hal akademik tidak kalah dari sekolah lain. Bahkan ketika masih memakai sistem Ujian Nasional (UN), mereka menembus prestasi lima besar untuk tingkat SMP di Kabupaten Purbalingga. Prestasi non akademik seperti olahraga, drum band dan lainnya juga mampu menunjukan tajinya.

Sekolah yang masuk dalam cagar budaya tersebut saat ini sedang menyelenggarakan ujian bagi siswa kelas IX. Karena prestasinya yang tidak bisa dipandang sebelah mata, Yulius yakin alumnus akan dengan cepat berprestasi di jenjang Pendidikan yang lebih tinggi.

“Kami sekolah yang sudah lama berdiri dan sudah menorehkan banyak prestasi. Baik akademik dan non akademik kami sudah bisa membuktikan kami bisa berprestasi,” pungkasnya. (LL/Kominfo).