PURBALINGGA  – Ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Purbalingga pada masa tanam menjadi prioritas Pemerintah untuk menjaga stabilitas pembangunan bidang pertanian. Karena pada masa tanam, pupuk menjadi barang langka atau menjadi komoditas yang mahal dan selalu menjadi pemicu kegaduhan di dunia pertanian.

Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang timbul pada penyaluran pupuk tersebut maka Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) bersama produsen, distributor dan pengecer pupuk di Kabupaten Purbalingga mengadakan Rapat Koordinasi di Gedung Ardi Lawet Komplek Setda Kabupaten Purballingga Senin siang (18/04).

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dintanbunhut) Kabupaten Purbalingga Sukram menjelaskan bahwa realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan akhir Maret 2016 terserap sekitar 21%. Sedangkan untuk jenis pupuk bersubsidi lainnya penyerapannya belum terlalu banyak. “Mungkin karena belum banyak kebutuhan dari para petani mengingat baru tiba musim panen,” kata Sukram. Terinci alokasi pupuk bersubsidi untuk 18 Kecamatan di Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut, UREA 17.070 ton, ZA 3.040 ton, SP36 2.300 ton, NPK 7800 ton dan organik 5.075 ton.

Bupati Purbalingga Tasdi menyoroti penyaluran pupuk di Purbalingga yang terkesan kurang professional karena pada tingkat pengecer pupuk biasanya dijual bersama-sama dengan sembako.  “Bahkan pengecernya tidak jelas, tidak terdaftar , maka sangat memungkinkan adanya penyimpangan-penyimpangan di lapangan,” kata Bupati Tasdi. Bupati Tasdi berharap kepada Produsen, Distributor dan para pengecer pupuk untuk lebih meningkatkan sinergitas dengan pemerintah menyelesaikan masalah pupuk yang selama ini terus berulang setiap tahunnya.

Bupati Tasdi juga mengajak seluruh penyelenggara kegiatan pertanian khususnya penyalur pupuk bersubsidi untuk bersama-sama melaksanakan revolusi mental yaitu bekerja dengan hati, bekerja dengan pikiran jernih, membangun integritas kemudian meningkatkan etos kerja yaitu bekerja cerdas, bekerja keras dan bekerja ikhlas. Khususnya penyaluran pupuk Bupati Tasdi meminta eksistensi KP3 sebagai lembaga yang berkompeten pada ketersediaan pupuk dan penyelesaian persoalan-persoalannya. “Pada prinsipnya saya ingin apa yang dibutuhkan petani tercukupi, “ kata Bupati Tasdi.

Bupati Tasdi berpesan, Rakor KP3 ini akan merumuskan solusi bagaimana mengatasi masalah pupuk sehingga mampu mendorong peningkatan pembangunan bidang pertanian. “Sejalan dengan misi saya yang ke lima yaitu meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi kerakyatan, khususnya bidang pertanian maka saya harap rakor KP3 ini bisa menyelesaikan masalah pupuk di Purbalingga,” demikian kata Bupati Tasdi. #taufiq.h.