PURBALINGGA, HUMAS – Kepala Biro Kemahasiswaan Unsoed Purwokerto Drs Sudiro MMPD meminta kepada para mahasiswi yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup. Sebab, beberapa desa yang akan menjadi lokasi KKN, mayoritas masyarakatnya relatif religius dan tidak nyaman dengan kehadiran orang ‘asing’ dengan pakaian yang tidak lazim di desanya.
“Jangan pakai baju setengah jadi alias baju you can see ger. Masyarakat desa relatif religius. Kalau mereka sudah tidak simpatik dengan kehadiran kita, apa yang akan kita sampaikan sebaik apapun tidak akan mereka terima,” jelasnya saat mewakili Rektor menyerahkan 351 mahasiswa KKN UNSOED di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Selasa (10/7).
Mahasiswa KKN bagi masyarakat desa selalu dianggap sebagai orang-orang pintar. Namun, lanjutnya, tidak lantas keminter. Seperti mahasiswa pertanian, bisa jadi para petani yang menjadi obyek penyuluhannya justru lebih pintar dan menguasai banyak hal. Mahasiswa harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, menjunjung sopan santun dan mengurangi kebiasaan buruk yang menggangu lingkungan.
Sementara itu, Wakil Bupati Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto MM meminta para mahasiswa ikut membantu peningkatan kesejahteraan dengan mempromosikan Purbalingga, mulai dari obyek wisatanya, kulinernya, hingga kerajinan khas Purbalingga. Para mahasiswa diminta mengirim sms kepada 10 orang sahabat atau familinya di luar kota untuk mengunjungi obyek wisata, dan berbelanja jajanan khas dan kerajinan khas di Purbalingga.
“Kirim smsm ke 10 sahabat dan famili anda di luar kota, dan di akhir sms itu ketik agar sms itu disebarkan lagi ke 10 orang lainnya. Dengan begitu kamu sudah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Purbalingga,” paparnya.
Wabup juga menjanjikan akan memberikan diskon 20% kepada para mahasiswa KKN yang mengunjungi obyek-obyek wisata di Purbalingga. Mahasiswa diminta mengangkat potensi-potensi kerajinan dan kuliner Purbalingga, dan mencicipi serta mencintainya.
“Jangan membawa makanan pabrik ke desa. Makanlah makanan desa. Ada makanan desa yang terenak di dunia, yaitu cimplung. Harus dicoba,’ katanya diikuti tepuk riuh para mahasiswa.
Sementara itu, Sudiro menambahkan sebanyak 351 mahasiswa KKN Unsoed dibagi dalam dua kegiatan yaitu Posdaya dan Vokasi. Untuk KKN Posdaya terdiri dari 331 mahasiswa yang menyebar di 18 desa di Kecamatan Kemangkon dan 12 Desa di Kecamatan Karanganyar. Sementara untuk KKN Vokasi menempati Desa Candinata Kutasari sebanyak 10 orang dan 10 orang lainnya menempati Desa Tumanggal Pengadegan.
Menurut Sudiro, tahun ini pihaknya menyerahkan 1.754 mahasiswa yang tersebar di 7 kabupaten. Sebelum terjun ke masyarakat, para mahasiswa ini telah diberi pembekalan oleh pihak kampus, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Lingkungan pemkab Purbalingga, camat dan dosen pembimbing. Diharapkan, mahasiswa mampu memberikan kontribusi siginifikan dalam upaya peningkatan kualitas SDM masyarakat desa, kesejahteraannya serta membantu mengembangkan potensi – potensi desa yang belum maksimal pengembangannya. (humas/cie)