Purbalingga – Hari Peringatan Sampah Nasino al (HPSN) yang diperingati setiap
tanggal 21 Februari merupakan sebuah konstelasi perjalanan panjang salah satu
sistem pengelolaan sampah. Bukan hanya fokus ke pengelolaan sampah terintegrasi
saja, namun dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan
ekosistem kehidupan serta nilai ekonomis sampah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan sampah saat ini mampu menjadi pendorong
pertumbuhan ekonomi sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan
sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource, menjadikan sampah untuk sumber
bahan baku, baik energi maupun non-energy.
Dalam memperingati HPSN 2023, puluhan komunitas bersama Kodim 07/02, Dinas
Lingkungan Hidup, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purbalingga,
membersihkan lingkungan Kelurahan Bancar pada hari minggu (26 Februari 2023).
Selain membersihkan sampah di lingkungan bancar, Dandim 07/02 beserta jajarannya
juga memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah tersebut mengenai
permasalahan sampah dan merawat lingkungan sekitar demi keberlangsungan di
masa yang akan datang.
“kami ingin, kegiatan positif ini akan terus berlanjut sebagai kampanye untuk lebih
peduli terhadap permasalahan sampah”, ungkap Dandim 07/02
Kepala Dinas Lingkugan Hidup Purbalingga, Bambang Triyono mengapresiasi seluruh
pihak yang terlibat pada acara tersebut. Ia berharap sinergitas seluruh komunitas
untuk melestarikan lingkungan di Purbalingga dapat berjalan dengan baik.
“Terimakasih untuk seluruh lintas komunitas, terutama kepada MTMA Purbalingga
yang telah memprakarsai kegiatan ini. Harapan kami, kegiatan ini dapat memotivasi
masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan”, ucapnya
Kordinator HPSN 2023 dari MTMA Purbalingga, Rulli mengungkapkan, setiap
tahunnya mulai dari tahun 2016, ia menggelar kegiatan untuk memperingati HPSN
2023. Pada tahun ini cukup berbeda menurutnya karena lebih menekankan pada
edukasi kebersihan.

“Kegiatan tahun ini berbeda, yang pertama kita sosialisasi door too door ke rumah-
rumah warga di kelurahan Bancar, bersih-bersih sungai sepanjang 1,5 km,

pemukiman warga dan area pasar badog. Tujuan dari edukasi ini pentingnya jangan
membuang sampah sembarangan”, katanya.
Selain membersihkan sungai dan lingkungan bancar, pihaknya juga menyosialisasikan
penggunaan cairan Eco Enzyme untuk dituangkan di sungai dan penyemprotan
cairan tersebut di tempat pembuangan sampah.

“180 liter eco enzyme kita siapkan bekerjasama dengan klentheng hok tek bio selaku
penggiat eco enzyme untuk dituangkan di sungai larangan”. Pungkasnya (RDS/
Kominfo)