PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang berkomitmen menjadi kabupaten/kota tangguh bencana. Hal itu menyusul dilakukanya deklarasi komitmen tangguh bencana bersama kabupaten/kota se-Jawa Tengah, di Wonogiri Sabtu (28/11) lalu.
“Upaya menjadi kabupaten tangguh bencana sudah kita lakukan jauh hari sebelum adanya deklarasi. Jadi kita sudah siap mewujudkannya,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko, Kamis (3/12).
Menurut Priyo, pada dasarnya kabupaten/kota tangguh adalah kabupaten/kota yang mampu menahan, menyerap, beradaptasi dengan bencana dan memulihkan diri dari akibat bencana secara tepat waktu dan efisien, sambil tetap mempertahankan struktur-struktur dan fungsi-fungsi dasarnya.
“Kita sudah melakukan mitigasi bencana baik pada pra, saat terjadi bencana dan paska bencana. Itu kita lakukan setiap tahun,” katanya.
Priyo mencontohkan, dalam banyak kesempatan pihaknya melakukan sosialisasi potensi bencana kepada masyarakat dan instansi terkait. Sosialisasi tanggap bencana, pembelajaran alat-alat kebencanaan dan lainnya.
“Beberapa waktu lalu kami memasang dua alat Early Warning System (EWS) untuk daerah rawan longsor dari Dinas ESDM Provinsi Jateng. Yakni di Desa Darma kecamatan Kertanegara dan Sanguwatang kecamatan Karangjambu. Sosialisasi fungsi alat itu juga sudah kami lakukan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga selalu menjalin kemitraan dengan dinas/instansi terkait, termasuk TNI dan Polri serta seluruh satuan relawan yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Sebelumnya, saat kunjungan kerja di Purbalingga awal pekan ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat Purbalingga untuk mewujudkan daerah tangguh bencana utamanya dalam menghadapi musim hujan kali ini. Masyarakat harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
“Kita akan mendeklarasikan Jawa Tengah adalah provinsi tangguh bencana. Karenanya kita minta seluruh kabupaten dan kota untuk tanda tangan dan berkomitmen menjadi kabupaten/kota yang tangguh bencana,” katanya.
Menurut Ganjar, dengan adanya komitmen tersebut, provinsi Jawa Tengah dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah menjadi provinsi dan kabupaten/kota pertama di seluruh dunia yang siap dengan kondisi tangguh bencana. Aksi membangun komitmen seluruh kota/kabupaten dalam satu provinsi itu juga merupakan yang pertama kali di Indonesia.
Yang istimewa, menurut Ganjar, ternyata pengalaman Jawa Tengah, pengalaman Yogyakarta dan sejumlah titik bencana termasuk Aceh menjadi pelajaran yang luar biasa bagaimana menangani bencana secara internasional. Di Amerika, urusan bencana hanya diserahkan kepada pemerintah. Berbeda dengan di Indonesia termasuk Jawa Tengah, ketika bencana melanda, masyarakatnya mau turun terlibat dan bergotrongroyong mengatasinya. Tahun lalu, Jawa Tengah bahkan menjadi provinsi terbaik dalam penanggulangan bencana.
Atas prestasi tersebut, pada Maret mendatang Ganjar Pranowo akan berpidato soal bencana dalam sidang PBB sebagai gubernur Campion pertama di dunia. (Hardiyanto)