PURBALINGGA HUMAS- Suatu Kabupaten / kota agar dapat meraih Adipura Kencana harus mempunyai  inovasi yang menunjang .

Menurut Evi Darmiyanti, Kepala Bidang Pengendalian Perencanaan Lingkungan Hidup BLH Provinsi Jateng , pada saat Ekspose Adipura di Gedung Graha Adhi Guna (Selasa, 1/10) bukan hanya bersih, hijau dan sehat saja, suatu kabupaten/kota dapat meraih Adipura Kencana namun kabupaten/kota harus mempunyai inovasi-inovasi yang berdampak pada masyarakat.

“ Contohnya adalah tidak adanya iklan rokok yang dipambang dijalan-jalan, atau adanya inovasi kampung bebas rokok” tambahnya

Disamping itu pula adanya pengolahan dan pemanfaatan limbah oleh masyarakat, yang berakibat menurunnya pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Karena tujuan sejatinya Piala Adipura lanjut Evi Darmiyanti adalah adanya perubahan pola pikir masyarakat akan nilai-nilai hidup bersih, sehat dan nyaman.  

Untuk mengantisipasi penilaian adipura P1 Wakil Bupati Sukento Ridho Marhaendrianto, mengintruksikan seluruh jajajarn SKPD, Para Asisten, Camat , Lurah dan Kepala Desa untuk memberikan edukasi betapa pentingnya hidup bersih, dan menjadikan hidup bersih dan sehat menjadi budaya masarakat Purbalingga.

“ Saya ingin alun-alun bebas dari rokok dan sampah, kalau perlu akan kita buat aturan barang siapa yang buang satu puntung rokok tidak pada tempatnya harus memayar denda seharga 10 buah rokok. ” tambah Sukento

Selain akan membuat aturan punishment kepada masyarakat yang melanggar aturan Wabup juga akan memberikan reward kepada masyarakat yang menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan sehat  berupa tabungan, yang besarannya dipasrahkan kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Purbalingga.

Pemanfaan Biodigester

Menurut Dr. Muhamad Fatah Wiyatna, SPt. Msi dosen Fakultas Pertanian UNPAD pengelolaan sampah berbasis masyarakat adalah sistem penanganan sampah yang direncanakan, disusun, dioperasikan, dikelola dan dimiliki oleh masyarakat.

“Tujuannya adalah kemandirian masyarakat dalam mempertahankan kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang ramah lingkungan” tambahnya

Dalam kesempatan ini juga dijelaskan adanya pemanfaatan alat pengolah sampah yang dinamakan biodigestar. Pengolahan biodigester ini sangat ramah lingkungan lanjut Fatah dikarenakan hasil dari pengolahan ini dapat menghasilkan pupuk organik dan biogas. Dimana biogas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak, sedangkan pupuk organiknya mempunyai kualitas tinggi.
Pengelolaan Boidogester di Kabupaten Purbalingga menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup, Drs.Ichda Masriyanto,M.Kes sementara ini ada 8 buah, yaitu di Pasar Sega Mas, SMPN2 Purbalingga, Kelurahan Penambongan, SMPN 3 Bukateja, SMAN 1 Purbalingga, SMAN Kutasari, SMAN Bobotsari dan SMKN 2 Purbalingga. (dy)