PURBALINGGA, INFO- Selama tahun 2019 kemarin, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Purbalingga mencatat ada 108 kali bencana yang terjadi di Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut disampaikan Much. Umar Fauzi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga saat ditemui di kantornya, Rabu (8/1/2020).

Umar mengatakan, dari 108 kali bencana tersebut, paling banyak adalah kejadian kebakaran dengan jumlah kejadian sebanyak 52 kali. Tidak ada korban jiwa akibat rangkaian kebakaran tersebut hanya ada satu orang luka-luka. Akan tetapi, terdapat 90 unit rumah mengalami kerusakan berat, 20 unit mengalami kerusakan sedang dan 5 unit dengan kondisi rusak ringan.

“Jumlah kerusakan ada 122 unit rumah dengan asumsi kerugian mencapai Rp 4,1 M. Dari hal tersebut kami telah mengucurkan dana kurang lebih Rp 66 juta untuk membantu logistic serta material bangunan untuk membangun kembali rumah-rumah itu,” katanya.

Selain kebakaran, tanah longsor berada di urutan kedua terbanyak dengan kejadian sebanyak 28 kali kejadian tanah longsor dengan jumlah rumah terdampak yaitu 2 unit rusak berat, 8 unit rusak sedang dan 7 unit rusak berat. Dari jumlah tersebut, asumsi kerugian mencapai Rp 1,4 M dan BPBD telah membantu senilai Rp 51 juta.

“Di 2019 juga terjadi tanah longsor sebanyak 28 kali dengan potensi kerugian mencapai Rp 1,4 M,” ujarnya.

Dia menambahkan, bencana lain yang menimpa Purbalingga di 2019 adalah angin rebut sebanyak 24 kali dengan korban terdampak sebanyak satu orang meninggal dan luka tiga orang. Jumlah rumah dengan kategoti rusak berat 12 unit, rusak sedang 27 unit, rusak ringan 196 unit dengan asumsi kerugian mencapai Rp 728 Juta.

“Bencana lain yaitu angina rebut dengan kerugian mencapai Rp 728 juta,” imbuhnya.

Banjir juga tercatat terjadi di Purbalingga pada 2019 yaitu 4 kali dengan korban jiwa nihil. (KP-4).