Sirau, sebuah desa di Kecamatan Karangmoncol, Hawa yang sejuk, dengan pemandangan hutan pinus yang meghijau, serta lembah dengan ngarai yang menakjubkan. Sepanjang perjalanan juga akan kita jumpai ada air terjun yang muncul di sela-sela ngarainya. Jalan yang berkelok-kelok menambah asrinya pemandangan yang kita lewati.

Sirau tahun 1997 masih terpencil dan terisolasi, namun semenjak tahun 2005 akses jalan mulai diperbaiki. Perjalanan dulu yang harus ditempuh dengan jalan kaki dari Desa Kramat, sampai Sirau bisa mencapai 4-5 jam, sekarang dengan prasarana jalan yang memadai waktu tempuh hanya 1 jam.

Pemandangan yang indah, dan apabila kita sampai kesana pukul 11.00 sampai 12.00 kabut tipis pun muali turun. Apabila kita berdiri di ketinggian bukit maka akan terlihat permadani putih yang terbuat dari kabut. Semilir udara pegunungan dengan melihat nun jauh di bawah suara gemricik aliran sungai Arus membuat suasana damai. Inilah yang membuat Sirau seperti di negeri diatas awan.

Apabila akan meninkmati dinginnya air, pengunjung bisa ke curung Siregol, disana akan disuguhi bebatuan gunung yang besar-besar. Dengan duduk sambil menjulurkan kakinya di air yang dingin dapat mengendorkan urat saraf. Selain itu aliran air yang agak deras bisa menjadi terapi pijat setelah menempuh perjalanan.

Bagi yang suka berburu, bisa menyalurkan hobynya untuk berburu babi liar, menyusuri hutan keluar masuk perkampungan merupakan minat wisata petualangan yang sangat menantang. Setelah berburu penunjung juga bisa singgah di perkampungannya dimana disana terkenal dengan home industri sapu glagahnya.

Selain wisata petualangan, sirau juga mempunyai peninggalan zaman Paleolitikum, yakni terdapat 30 batu artefak peninggalan di kawasan Pegunungan Lumbung. Peninggalan tersebut yang berbentuk batu dolmen, altar, meja, kursi, dan phalus. Ada juga bentuk seperti Lingga dan batu bergerigi. Benda-benda itu diyakini dibuat oleh manusia jaman pra-sejarah sekitar 1.500 tahun sebelum Masehi.

Kalau anda berminat mengunjungi anda bisa langsung cun kesana, dengan memakai kendaraan umum juga bisa. Dan tentunya lebih asyik jika menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua atau roda empat. Dengan jalan yang berkelok-kelok tentunya harus waspada dalam mengendarainya.

Dari arah Bobotsari langsung menuju ke Karangmoncol, dipertigaan Majingklak belok kiri, dan terus ikuti jalan hotmix, setelah sampai Desa Kramat maka jalan mulai naik dan naik terus. Perlu diketahui juga disana ada satu-satunya warung yang sangat sederhana. Anda bisa menikmati secangkir kopi atau teh hangat manis ditambah dengan mendoan (tempe mendo), dan ketupat plastik, yakni ketupat dengan bungkus plastik.

Selain mendoan juga ada jajan gorengan lainnya seperti brontak (tahu-isi), bakwan dan yang lebih nylekamin lagi gorengan dage (sejenis tempe yang terbuat dari bungkil) yang rasanya agak manis. (Sap’S)