karawitan

PURBALINGGA, SMP Negeri  1 Padamara, Purbalingga  sebagai sekolah yang mengembangkan basis kesenian, semakin mengokohkan diri sebagai sekolah seni.Berbagai prestasi di bidang kesenian sudah diraih oleh sekolah ini. Terakhir, dalam lomba karawitan antar SMP/MTs se-Kabupaten Purbalingga yang digelar di Taman Kota Usman Janatin Purbalingga, Sabtu (25/2), sekolah ini mampu menggondol juara 1.Sebab itu, sekolah ini berhak memboyong piala bergilir Bupati Purbalingga, piala tetap dan uang pembinaan.

“Ada kepuasaan dan kebanggan tersendiri bisa meraih juara 1 lomba karawitan ini. Ini menunjukkan, di tengah derasnya arus budaya dan seni modern, namun siswa-siswi SMPN 1 Padamara masih peduli dengan seni tradisional karawitan,” ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Padamara, Heru Prayitno S.Pd  seusai lomba.

Menyusul ke luar sebagai juara pertama, Heru bertekad akan mengembangkan seni karawitan lebih optimal. Bahkan pihaknya berniat dalam waktu dekat akan membeli seperangkat gamelan, di mana setiap siswa SMPN 1 Padamara diharapkan dapat memainkan gamelan. 

“Lomba ini semakin menyadarkan para kepala sekolah dan stake holder bidang pendidikan, betapa pentingnya melestarikan seni karawitan yang adilihung. Banyak juga kepala skeolah SMP/MTs yang akhirnya berniat membeli gamelan sebagai bagian dari pembelaaran di sekolah,” ujar Heru Prayitno.

Lomba karawitan di Taman Usman Janatin  itu sendiri berlangsung meriah. Lomba ini diselenggarakan oleh Dewan Pendidikan Purbalingga.

Seperti dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Purbalingga, Soedino SE, sudah lama sekali lomba karawitan seperti ini digelar di wilayah Eks Karesidenan Banyumas, termasuk di Purbalingga. Padahal dulu, kata Soedino, sekitar tahun 1970-an hingga 1980 an sering digelar lomba karawitan.

“Untuk nguri-nguri seni karawitan, akhirnya kami berusaha kembali membangkitkan lewat lomba semacam ini. Ini lomba pertama yang kami gelar. Ke depan, akan kami agendakan setahun sekali diadakan lomba karawitan, baik tingkat SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA,” ujar Soedino yang didampingi ketua panitia, SBJ Utomo.

Dalam lomba karawitan yang disaksikan ratusan penonton, baik pelajar, guru maupun masyarakat umum itu, setiap sekolah menampilkan tiga tembang yang diiringi grup karawitan. Yakni membawakan Ladrang Ambangun Laras Pelog Pathet 6, Ketawang Mijil Palupi Laras Slendro Pathet  Manyuro, dan Lancaran Program Diknas Laras Slendro Pathet Manyuro.

Menurut SBJ Utomo, kriteria yang dinilai dalam lomba itu, meliputi leres (kesesuaian notasi), garap yang menyangkut kreativitas dalam penggarapan, rempeg (kekompakan laras atau keharmonisan nada), dan penyajian yang menyangkut mimik, etika dan penjiwaan.

Dewan juri yang terdiri dari praktisi seni karawitan yang sudah berpengalaman, seperti Sukoco (pensiunan Pemkab Purbalingga), Eko dari pengajar SMKN 3 Banyumas (dulu SMKI Sendang Mas), dan Ahmadi selaku seniman karawitan handal yang juga anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), berhasil menetapkan para juara. Juara selengkapnya, yakni juara 1, SMPN 1 Padamara, disusul juara 2 SMPN 2 Kaligondang, dan juara 3 SMPN 3 Bobotsari. Kemudian juara harapan  1 SMPN 3 Purbalingga, harapan 2 SMPN 1 Purbalingga, harapan 3 SMPN 2 Purbalingga, harapan 4 SMPN Karangmoncol, dan harapan 5 SMPN 2 Bukateja. (prs)