PURBALINGGA, HUMAS – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan apresiasi terhadap sejumlah kepala daerah, termasuk Purbalingga yang melakukan terobosan program-program inovasi untuk memajukan daerahnya. Inovasi-inovasi itu menjadi bukti kemampuan dalam menjalankan pemerintahan di daerahnya.

“Ketika penyerahan Innovative Government Award (IGA) hari Senin (8/10) kemarin di Jakarta, Sekjen Kemendagri (Diah Anggraeni-red), secara jujur melihat banyak kepala daerah yang memajukan daerah dengan cara kreatif dan inovatif sehingga perlu diapresiasi serta diberi penghargaan,” kata Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko saat dimintai komentarnya, Selasa (9/10) atas penghargaan IGA yang diperolehnya.

Sebagaimana diketahui, Bupati Purbalingga bersama 29 bupati/walikota se-Indonesia meraih nominator IGA 2012. Penerima penghargaan ini melalui sejumlah tahapan seleksi. Semula ada 108 kabupaten/kota yang diseleksi oleh Tim IGA dari Perguruan Tinggi bersama Pusat Kajian Strategik Kemendagri. Dari jumlah itu, terpilih 30 kabupaten/kota. Selanjutnya akan dipilih 12 kabupaten/kota unggulan dan akhirnya terpilih 4 kabupaten/kota yang masing-masing mewakili kategori tata kelola pemerintahan, peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah.

Disebutkan Heru Sudjatmoko, Kemendagri berpesan untuk mengembangkan inovasi daerah diperlukan dukungan aparatur yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi, kemudian program inovasi itu diharapkan dapat mendorong terwujudkanya tata kelola pemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang lebih berkualitas, serta keberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tercipta daya saing daerah dalam pembangunan ekonomi.

”Hal pokok yang ditekankan oleh Kemendagri juga menyangkut dukungan sumber anggaran yang memadai serta melibatkan seluruh pemangku kepentingan terutama peran masyarakat,” jelas Heru.

Pengalaman sejumlah daerah, lanjut Heru, dalam pengembangan program inovasi mendapat resistensi atau penolakan dari aparatur di daerah, masyarakat dan politisi lokal. Ada birokrat atau masyarakat yang awalnya ragu atas keberhasilan program inovasi, juga ada kekhawatiran pengembangan inovasi dapat menghambat keuangan daerah yang sangat terbatas. ”Namun, di Purbalingga, sejumlah program inovasi itu justru mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk politisi dan masyarakat,” katanya.

Heru menambahkan, saat melakukan diskusi dengan sejumlah kabupaten kota lain dalam acara penyerahan penghargaan IGA, pihaknya memetik pelajaran dari walikota Banjar (Jabar) soal bagaimana kiat sukses dalam penanganan program Keluarga Berencana (KB) khususnya peserta laki-laki dengan melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat. Selain itu, pihaknya memetik manfaat dan resep untuk mempertahankan Adipura serta upaya meningkatkan perilaku dan kesadaran warga masyarakat terhadap kebersihan dari walikota Palembang. ”Program inovasi itu paling tidak bisa diaplikasikan di Purbalingga,” tambah Heru. (Humas/y)