PURBALINGGA – Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak henti-hentinya dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut diharapkan dapat menekan jumlah penderita demam berdarah (DB) atau penyakit lain yang disebarkan melalui nyamuk.
“Untuk itu, saya minta warga melaksanakan gerakan PSN secara rutin, yaitu dengan melakukan gerakan memberantas media berkembang biaknya nyamuk tersebut,”pinta Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat pemeriksaan jentik nyamuk dalam rangkaian Gerakan Bersama rakyat (Gebrak) di Desa Sumampir Kecamatan Rembang Jum’at (12/8).
Menurut Wabup, media tempat berkembangnya nyamuk tersebut tidak hanya di penampungan air, seperti kamar mandi dan dan air minum dirumah, akan tetapi bagi pemelihara hewan piaraan seperti sangkar burung juga perlu memperhatikan tempat minumnya agar rutin dibersihkan agar tidak menjadi sarang berkembangbiak nyamuk.
“Selain bak di kamar mandi, tempat minum hewan piaraan seperti sangkar burung jangan sampai lupa diganti dan dibersihkan secara rutin,”pintanya.
Selain itu, kata Wabup, potensi genangan air di sampah-sampah plastik, kaleng dan barang bekas yang menjadi tempat genangan air juga perlu menjadi perhatian, karena genangan air dengan media bukan dari tanah akan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga Nonot Mulyono mengatakan, bahwa kasus penyebaran DB di Kabupaten Purbalingga untuk tahun ini relatif menurun. Untuk tahun 2015, kasus DB di Purbalingga sebanyak 250 orang dengan korban meninggal sebanyak lima orang. Berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pihaknya adalah dengan menggiatkan gerakan PSN kepada masyarakat berupa sosialisasi agar perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk ditingkatkan.
“Saat ini, jalan satu-satunya untuk mengurangi korban akibat gigitan nyamuk penyebab DB adalah dengan PSN, sehingga kami mengiatkn terus gerakan tersebut berupa sosialisasi dan arahan-arahan dan PHBS kepada masyarakat,”tuturnya. (Sukiman)