Foto bersama Wabup

Wakil Bupati Purbalingga Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto MM mengaku bangga sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pemberian penghargaan Mandat Award 2013. Apalagi ada sedikitnya 11 nominator penerima penghargaan dari kalangan birokrasi dan 5 nominator anggota DPRD Purbalingga.

Menurut Wabup, penyelenggaraan Mandat Award kali kedua ini, bisa menjadi salah satu upaya memberikan motivasi kepada berbagai pihak baik dari kalangan masyarakat, legislatif, birokratif dan kalangan pengusaha untuk lebih berkirah dibidangnya masing-masing.

“Para penerima Mandat Award bisa terus membantu Purbalingga dalam meningkatkan pembangunan yang sedang kita jalankan,” kata Wabup yang bakal meneruskan kepemimpinan pemerintahan Purbalingga pasca ditinggalkannya posisi jabatan Bupati karena Heru Sudjatmoko dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah, di gedung Khong Kwan eks Dharma Mulya Purbalingga, Sabtu (31/8) malam.

Sukento juga meminta hadirin mendoakan salah satu nominator Almarhum Supardi SIP sebagai sosok pendobrak kinerja BPR BKK di Purbalingga. Dalam masa kepemimpinannya, lanjut Wabup, PD BPR BKK Purbalingga menjadi BPR BKK terbaik se Jawa Tengah dan nomor lima se Indonesia selama dua tahun berturut-turut.

Sosok Penuh Harapan

Penganugerahan Mandat Award 2013, diawali kategori enterpreneur peduli yang diisi lima nominator yakni Widji Laksono Dwi A, H Nursamyo, H Ahmad Sudarno SE, H Muhamamad Ichwan dan tokoh muda Yoga Prabowo. Malam itu, rakyat Purbalingga memilih H Muhammad Ichwan sebagai peraih Mandat Award kategori enterpreneur peduli. Sosok ini, dikenal sebagai salah seorang pengusaha yag terus aktif menjadi pegiat PMI baik sebagai pendonor darah maupun donatur.

Penghargaan kedua, kategori birokrat inovatif diberikan kepada Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (KPMPT) Purbalingga Drs Sidik Purwanto. Sosok satu ini dinilai mampu mengembangkan KPMPT menjadi lembaga dengan kualitas pelayanan terbaik di Purbalingga. Sidik Purwanto menyisihkan empat nominator lainnya seperti dr Nonot Mulyono MKes (Direkrut RSUD R Goeteng Taroenadibrata), Imam Wahyudi SH MSi (Kepala Bapermasdes), Ir Prayitno MSi (Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda, sekarang Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora), dan Mukodam SPt (Kepala Bagian Perekonomian Setda).

Tiga penghargaan lainnya masing- masing diberikan kepada H Tasdi SH MM Ketua DPRD Purbalingga untuk kategori Wakil Rakyat Aspiratif, kemudian Purbadi Hardjoprayitno SH MM MHum pendiri SD Purba Adhi Sutha sebagai sosok inspiratif dan R Bambang Budi Surjono SH menjadi sosok kontroversial Mandat Award.

Penyelenggara Mandat Award 2013 yang dimotori Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Madani, Demokratis dan Transparan (MANDAT) bekerjasama dengan Institut Negeri Perwira, LSM Komunitas, LSM Etika, Cinema Lovers Community dan Jong Pebege, memberikan penghargaan khusus (Special Mention) kepada Kepala Kejaksaan Negeri Purbalingga Dra Martini SH. Sosok yang satu ini menjadi perhatian publik atas komitmennya dalam penanganan kasus kasus korupsi di Purbalingga.

“Tokoh ini memberi harapan bagi rakyat Purbalingga. Dia sedsng melakukan, sudah melakukan dan kita harap terus melakukan penegakan hukum di kota Perwira,” ungkap Direktur CLC saat didapuk mengumumkan penghagaan khusus Mandat Award 2013.

Usai menerima special mention, Martini mengaku penghargaan yang dia terima sebagai penghargaan yang luar biasa. Karena selama menjadi Kajari, dia merasa tidak melakukan apa-apa. Dia mengaku hanya melakukan yang memang harus dilaksanakan sesuai tugas yang diamanatkan. Bahkan, srikandi yang mulai bertugas di Purbalingga September tahun lalu, memandang keberhasilannya sebagai hasil kerja keras seluruh staf yang dipimpin.

“Tolong masyarakat tetap dukung saya untuk tetap melaksanakan penegakan hukum di Purbalingga,” pungkasnya.

Dimintai komentar mengenai penyelenggaraan Mandat Award, Kajari menilai dari seluruh aspek sudah sangat bagus. Pemberian penghargaan seperti ini bisa sebagai kontrol dari masyarakat dalam membangun bangsa khususnya kabupaten Purbalingga.

Sementara, Direktur LSM Mandat Yudhia Patriana menuturkan, penyelenggaraan Mandat Award sebagai pendorong proses demokratisasi di Purbalingga, sehingga tercipta suasana saling menghargai dan menjunjung kebersamaan nyata. Ajang ini, juga untuk mendorong para perancang dan pelaksana kebijakan di negeri perwira untuk lebih kreatif dan peduli. Harapannya, lanjut Yudhia, kinerja pelayanan publik benar-benar bersemangat melayani rakyat, akuntabel, dan transparan. Sekaligus mendorong munculnya sosok pembaharu dalam membangun Purbalingga.

“Ajang ini akan berjalan tiga tahunan. Tahun ini ada lima penghargaan dan satu penghargaan khusus,” katanya.

Sebelumnya, Mandat Award pernah diberikan kepada Drs H Triyono Budi Sasongko MSi pada 2010. Sebuah penghargaan atas dedikasi TBS selama 10 tahun memimpin dan membangun Purbalingga. (Hr)