PURBALINGGA – Pemerintah Kota Tono (Tono City), Prefektur Iwate, Jepang menjajaki kerjasama dengan Kabupaten Purbalingga terkait dengan ketenagakerjaan. Hal ini dikomunikasikan langsung oleh Walikota Tono, Kazuhiko Tada kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM, Senin (25/7) melalui zoom meeting.

Dalam percakapan berbahasa Inggris, Tada mengungkapkan di kotanya terdapat banyak unit usaha, diantaranya pertanian, manufaktur/industri, perhotelan dan sebagainya. Akan tetapi masih kekurangan tenaga kerja untuk mengerjakannya. Pihaknya bekerjasama dengan pelaku bisnis setempat untuk mencarikan tenaga kerja termasuk dari Indonesia.

“We need a good person for work, we need a good relationship between there region and our region,” kata Tada.

Lebih dari itu, kerjasama yang mereka inginkan tidak hanya masalah ketenagakerjaan, akan tetapi kerjasama antar daerah,yakni Purbalingga dengan Tono. Misalnya kerjasama dalam suplai beberapa jenis komoditas dari Purbalingga ke Jepang.

Terkait tenaga kerja, skill yang mereka butuhkan bisa berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Balai Latihan Kerja (BLK) serta memiliki kemampuan percakapan bahasa Jepang yang cukup. Mereka yang bekerja di sana nantinya dalam status magang, bahkan jika kinerjanya bagus mereka berharap bisa tinggal lebih lama membuat ‘Kampung Purbalingga’ di Tono City.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menanggapi positif tawaran kerjasama ini. Sebab pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah utama di Kabupaten Purbalingga.

“After your explanation, I already know what you need, about the specification (requirements) of workers from Purbalingga, Indonesia. And then, maybe someday we will arrange to meet directly, maybe you can visit Purbalingga or I and people in Purbalingga visit you in Tono City to collaborate directly on what kind of potential that we can collaborate,” ungkap Bupati kepada Mr Tada.

Kepada para Kepala OPD yang hadir, Bupati meminta agar tawaran kerjasama dari Walikota Tono, Jepang, ini ditindaklanjuti. Langkah awal yang bisa dilakukan yaitu menginventarisir kebutuhan tenaga kerja dan skil yang dibutuhkan dari Tono City.

“Saya tidak ingin hasil zoom meeting kali ini sambil lalu tidak ada hasil apa-apa. Paling tidak kita juga mempersiapkan,” katanya.

Pertama, mencari referensi potensi-potensi yang match dengan kebutuhan Tono City, koordinasi dengan para Kepala SMK di Purbalingga. Selain itu juga kerjasama dengan pihak ketiga khususnya pembekalan Bahasa Jepang. Kemudian, memperhitungkan mekanisme penganggaran.

“Setelah ini kita perlu membentuk tim untuk memetakan potensi sumber daya manusia di Purbalingga, menjalin komunikasi, kemudian kaitan dengan pendanaan,” katanya.

Bupati mengungkapkan, tidak hanya mengatasi pengangguran, manfaat yang bisa diambil dari kerjasama dengan Jepang ini yakni transfer knowledge untuk diimplementasikan di Indonesia. Seperti yang diketahui, selain penjajakan kerjasama dari Tono City ini, Kabupaten Purbalingga juga rutin mengirimkan tenaga kerjanya ke Jepang, diantaranya melalui LPK Yasui Abadi dan YPT masing-masing 50-70 orang.(Gn/Humas)