PURBALINGGA – Usai launching Program IKM (Industri Kecil Menengah) Berdaya Saing sebagai implementasi tagline Bupati Purbalingga ‘Alus Dalane, Kepenak Ngodene’ pada tanggal 24 April 2025 lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga terus mengadakan pelatihan untuk IKM ungulan. Pelatihan tersebut berlangsung April-Juni 2025.
Salah satu jenis pelatihan yang diadakan adalah pelatihan IKM sapu glagah yang merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Purbalingga. Kepala Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin mengatakan pelatihan ini juga sebagai realisasi misi Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga yang pertama yakni ‘Bangkitkan Ekonomi Rakyat: Pemberdayaan Ekonomi Lokal Melalui Pengembangan UMKM dan Modernisasi Sektor Pertanian.’
“Industri sapu glagah merupakan salah satu industri unggulan Kabupaten Purbalingga yang memiliki daya saing, karena tidak semua kabupaten memiliki tanaman Glagah Arjuna sebagai bahan bakunya,” ujarnya saat diwawancara, Rabu (7/5/2025) kemarin di lokasi pelatihan Gedung BLK MWC NU Karangreja.

Para peserta pelatihan mendapatkan arahan dari Kepala Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin
Johan menambahkan, tanaman Glagah Arjuna hanya tumbuh di beberapa kecamatan di Purbalingga seperti Kecamatan Karangreja, Karangjambu, dan Karangmoncol. Produk sapu glagah Purbalingga sendiri telah menyasar pasar lokal, nasional, hingga ekspor ke Korea Selatan, Jepang, Pakistan, India, Arab Saudi, dan Perancis.
Menurut Johan, di tahun 2024 terdapat sekitar 87 pengepul sapu glagah, 11 diantaranya telah berhasil mengekspor, dengan tenaga kerja sekitar 1.570 orang. Hingga tahun 2024 produksi sapu glagah telah mencapai 6.625.000 per tahun dimana 2.270.000 merupakan komoditi ekspor dan 4.355.000 merupakan komoditi pasar nasional baik di Pulau Jawa maupun Luar Jawa.

Peserta mengikuti pelatihan dengan serius
Dengan jumlah produk rata-rata per tahun mencapai lebih dari 6 juta tersebut, para pengrajin sapu glagah di Kabupaten Purbalingga setidaknya membutuhkan bahan baku 1.325 ton bunga glagah per tahun. “Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan terus berkomitmen menjadikan sapu glagah sebagai industri unggulan yang bisa terus dikembangkan dan mampu menciptakan lapangan usaha baru serta bisa meningatkan pendapatan sekaligus menjadi daya saing Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya. (FH/kominfo)