- Bila peringatan akan datang angin topan/puting beliung, siapkan persediaan makanan untuk keperluan minimal tiga hari dan barang yang diperlukan (lilin, lampu, senter, dan batrenya)
- Ini untuk mengantisipasi rusaknya jaringan listrik
- Menutup jendela dengan papan untuk menahan angin sehingga bangunan lebih bisa bertahan.
- Mendengarkan radio untuk memantau kondisi darurat dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)
- Saat angin topan menerjang, tetaplah berada dalam rumah, kecuali bila di anjurkan untuk mengungsi. Meski belum ada seruan mengungsi, pastikan diri/keluarga siap mengungsi.
- Bila di anjurkan untuk tinggal maka :
- Kebutuhan makanan dan perlengkapan telah siap.
- Berada di ruangan paling aman dirumah.
- Mematikan sumber api, aliran listrik, dan alat eletktronik.
- Memonitor situasi dan kondisi melalui radio/tv
- Saat pusat angin topan lewat, meski keadaan tenang, tetap berada dalam rumah hingga badai benar-benar reda
- Setelah angin topan berlalu, usahakan untuk tidak segera memasuki rumah/kawasan/daerah tinggal, sampai dinyatakan aman
- Untuk memperlancar proses pembenahan kawasan terlanda angin topan, pjihak yang tak berkepentingan dilarang masuk
- Saat banjir skala kecil, tetapi hujan terus berlangsung, dan di umumkan agar bersiap-siap maka lakukan tindakan berikut :
- Ikuti pengumuman lanjutan dari pihak berwenang lewat radio/tv/lainnya.
- Pastikan barang bawaan mengungsi dalam keadaan baik.
- Bila rumah berlantai dua, pindahkan barang berharga ke atas.
- Isi penuh air bak mandi, saat banjir air tandon kotor.
- Pastikan anggota keluarga tahu cara mengungsi dan apa yang wajib di bawa.
- Ungsikan lebih awal lansia, bayi, wanita hamil dan penderita cacat.
- Ikat barang yang mudah bergerak satu dengan yang lainnya agar tidak hanyut.
2.Saat banjir membesar, kumpulkan keluarga dan siap mengungsi
3.Matikan aliran listrik dalam rumah
4.Tutup kran air utama yang mengalir kedalam rumah
5.Siapkan bekal makanan yang tahan air (kemasan plastik atau kaleng)
6.Selamatkan barang berharga sehingga tidak rusak/hilang terbawa banjir.
7.Selalu memantau kondisi ketinggian air untuk tindakan selanjutnya
8.Ajak keluarga mengungsi sedini mungkin, saat genangan air masih memungkinkan dilalui
9.Saat berjalan mengungsi, jauhilah saluran air agar tidak terseret arus banjir
- Perhatikan perilaku binatang peliharaan (kucing/anjing/burung) yang tidak wajar.
- Perhatikan getaran permukaan air dalam gelas atau tempat penampung lainnya
- Dengarkan bunyi derit sudut bangunan (pintu/jendela)
- Jangan panik, usahakan merunduk, berlindung, dan mengamankan kepala.
- Mencari ruangan yang jauh dari dinding, lemari, jendela, pintu dan sumber api/listrik
- Untuk lansia, cacat, atau sakit, tetap di tempat dan merunduk. Jika di atas kasur, tetap di tempat dan lindungi kepala dengan bantal/benda lain.
- Jauhi jendela kaca (yang pecah dan berterbangan saat gempa). Juga, waspada langit-langit/benda menggantung yang mungkin runtuh.
- Jangan berlari keluar rumah saat bangunan berguncang, sebab bisa tertimpa reruntuhan/terkena lemparan benda.
- Keluar rumah, bila guncangan benar-benar berhenti.
- Jika dalam gedung tinggi, jauhi jendela dan sisi-sisi tembok.
- Berlindung di bawah meja dekat pilar. Jangan gunakan lift atau elevator.
- Jika di daerah pantai saat gempa, ambil posisi merunduk, berlindung, dan lindungi kepala.
- Begitu gempa berhenti, larilah ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari (kemungkinan) tsunami.
- Tutup rapat jendela, Pintu, dan lubang angin rumah.
- Lindungi kendaraan bermotor atau peralatan mesin lainnya dan matikan mesinnya.
- Masukan hewan peliharaan dan persediaan makanan ke tempat lebih aman
- Kumpulkan keluarga, ambil tas yang sudah di siapkan , dan segera mengungsi
- Kenakan pakaian yang melindungi tubuh, seperti baju panjang, topi, dan lainnya.
- Gunakan kacamata atau apapun untuk mencegah debu masuk mata.
- Jangan memakai lensa kotak.
- Pakai masker atau kain untuk menutup mulut dan hidung
- Menutup wajah dengan kedua belah tangan saat abu letusan gunung turun
- Dengarkan instruksi pihak berwenang dan ikuti rute mengungsi yang di tetapkan
- Hindari lokasi rawan letusan ( Lereng Gunung, Lembah, Sungai Kering, Aliran lahar )
- Usahakan masuk ke ruang lindung darurat/ Bungker
- Siapkan diri menghadapi bencana susulan
- Bangunkan anggota keluarga yang tidur, biasanya korban longsor adalah mereka yang sedang tidur
- Waspadai perubahan mendadak sebagai petanda longsor di bukit/ puncak, seperti :
- Debit aliran air bertambah/ berkurang Drastis
- Warna air menjadi sangat keruh
- Amati keadaan luar rumah, bila mengalir lumpur/ lumpur campur batu, berarti longsor besar akan tiba
- Bila tanda datangnya longsor terlihat, cepat mengungsi ke lokasi yang lebih stabil.
- Bila tak bisa melarikan diri, posisikan tubuh membulat (Seperti Bola) dan lindungi kepala.
- Cermati kondisi jalan yang di lalui mengungsi, karena sewaktu-waktu bisa longsor, Retak, dan di sapu aliran Lumpur
Bagi penduduk yang bermukim di pesisir pantai, hal-hal berikut harus dilakukan dalam menghadapi gelombang pasang/badai laut.
Sebelum terjadi:
Bila berada di rumah:
- Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah agar tidak terbawa angin.
- Tutup jendela dan pintu.
- Matikan aliran listrik.
- Cari informasi untuk mendapatkan informasi dan petunjuk-petunjuk.
Jika berada di luar rumah:
- Segera menjauh dari badai bila masih memungkinkan.
- Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh.
- Segera membungkuk, duduk, dan peluk lutut ke dada bila terasa petir akan menyambar. Jangan tiarap dia tas tanah.
- Hindari bangunan yang tinggi (tiang listrik, pohon, papan reklame, dan sebagainya).
Setelah terjadinya badai:
- Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cidera.
- Bila ada korban, segera berikan pertolongan.
- Laporkan segera kepada petugas yang berwenang jika ada kerusakan listrik, gas, dan kerusakan yang lainnya.
- Jika dalam perjalanan, teruskan kembali perjalanan dengan hati-hati.