PURBALINGGA INFO, Sebanyak 150 orang warga kecamatan Karangmoncol mengikuti sosialisasi pembentukan forum warga peduli AIDS (WPA) di Aula Kecamatan Karangmoncol, Rabu (31/7). 150 orang tersebut terdiri dari kepala desa, Babinsa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan PKK desa se Kecamatan Karangmoncol.
Sekretaris Kecamatan Karangmoncol, Sapto Suhardiyo saat dalam pembukaan kegiatan mengatakan HIV AIDS seperti fenomena gunung es. Perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) menjadi salah satu faktor pendukung penyebaran HIV AIDS.
” Untuk itu diharapkan setelah adanya kegiatan sosialisasi ini peserta bisa melakukan pencegahan sedini mungkin penyebaran HIV AIDS di desanya masing-masing,” katanya.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Purbalingga, Heni Ruslanto mengatakan pembentukan forum WPA Desa diharapkan dapat menggerakkan dan memotivasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Membantu masyarakat mengidentifikasi masalah HIV-AIDS agar dapat ditangani secara efektif.
” Mendorong dan menyakinkan masyarakat untuk mengetahui risiko penularan HIV AIDS dengan memeriksakan di pos pelayanan kesehatan terdekat,” kata Heni
Kemudian dengan terbentuk WPA, juga diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui forum pertemuan warga terkait bahaya HIV-AIDS. Serta Mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi di masyarakat bagi pengidap penyakit HIV-AIDS dan keluarganya.
Sedangkan konselor HIV-AIDS dan petugas VCT di RSUD Goeteng Taroenadibrata, Istimaunah mengatakan HIV mempunyai 4 stadium, stadium 1 dan 2 masih dikatakan orang dengan HIV, kemudian stadium 3 dan 4 bisa dikatakan AIDS.
” Penyebaran HIV AIDS sangat cepat, hanya selang 3 bulan setelah tertular dari pengidap HIV-AIDS, bisa langsung dideteksi. Penyebaran HIV AIDS melalui cairan kelamin, darah dan air susu ibu,” katanya (PI-2)