PURBALINGGA – Sebanyak 28 komunitas pegiat lingkungan hidup se-Banyumas Raya bahu membahu menanam satu pohon beringin untuk Alun-alun Kabupaten Purbalingga, Minggu (6/9). Kegiatan ini merupakan penanaman kembali pohon beringin alun-alun sebelah barat yang mati. Gayung bersambut para pegiat secara sukarela turut peduli membantu menanam kembali.

Salah satu perwakilan komunitas pegiat lingkungan hidup, Soni Sumarsono mengatakan selaku pegiat mengharapkan ada pelestarian. Menurutnya, Tanam Beringin di Alun-alun Purbalingga ini mengandung 2 unsur penting, yakni ‘Nguri-uri Alam dan Budaya’.

“Motivasinya adalah Nguri-uri Alam dan Budaya, gerak sinergisnya adalah bersama pemerintah, dimanapun berada, tidak peduli dari Purbalingga atau bukan. Ini menjadi sangat indah menandakan tidak ada lagi gap antara pemerintah dan warga, seluruh OPD bersatu padu,” katanya.

Sedangkan dari segi ‘budaya’ yang dimaksud, bahwa sudah menjadi hal yang lazim dan sebagai warisan para leluhur dari zaman ke zaman Alun-alun Purbalingga terdapat 2 pohon beringin yang simetris dari pintu gerbang Pendopo. Selain lambang pengayoman/peneduh/tempat berlindung, pohon beringin juga simbol Sila Ke-3 Pancasila yang bermakna ‘Persatuan Indonesia’.

“Saya punya foto Alun-alun Purbalingga tahun 1905, dimana saat itu juga terdapat 2 beringin di posisi yang sama,” katanya.

Terkait dengan penanaman, Soni juga menuturkan prosesnya telah melalui kajian ilmiah, nutrisi ada sekam yang harus dibakar dan sebagainya. Tidak hanya itu, atas seizin pemerintah, mereka juga akan turut melakukan perawatan selama 7 hari ke depan.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM atas nama Pemkab Purbalingga mengucapkan terimakasih dan apresiasi tinggi kepada komunitas pegiat peduli lingkungan yang punya kepedulian besar terhadap kelestarian beringin di Alun-alun Purbalingga.

“Saya harap beringin yang kita tanam ini bisa tumbuh subur dan membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat,” katanya.

Ia juga berharap sinergi antara pemerintah dengan elemen masyarakat, salah satunya komunitas pegiat peduli lingkungan hidup. Sebab pemerintah tidak bisa sendirian dalam menjaga mendorong kelestarian lingkungan hidup.

“Uniknya yang hadir kali ini tidak hanya dari Purbalingga, akan tetapi dari Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Dieng, Wonosobo yang semua ikut memikirkan kelestarian lingkungan hidup Purbalingga,” katanya.(Gn/Humas)