PURBALINGGA – Sebanyak 4 tokoh anti narkoba di Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga dalam acara Malam Resepsi Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2018 di Pendopo Dipokusumo, Kamis (12/7). Mereka diantaranya adalah Dr Endang Yulianti SH MH, Drs H Edy Suyono, Em Ma’ruf El Lawy, dan Ma’ruf Faizin.

Adapun Dr Endang Yulianti SH MH merupakan akademisi sekaligus Staf Ahli Bidang Hukum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga yang telah berkontribusi nyata dalam Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) melalui dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. Selain itu juga telah menginisiasi percepatan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemkab dalam rangka mewujudkan Purbalingga sebagai Kabupaten Bersih Narkoba.

Sementara itu, Drs H Edy Suyono, Em Ma’ruf El Lawy, dan Ma’ruf Faizin merupakan pegiat dan relawan yang telah berkontribusi dalam P4GN. Tercatat mereka telah melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba terhadap 3.750 pemuda dan pelajar di desa dan sekolah se-wilayah Kecamatan Bukateja. Selain itu mereka juga berkomitmen akan melanjutkan perjuangan mewujudkan masyarakat Purbalingga yang sehat tanpa narkoba.

Kepala BNNK Purbalingga, Istantiyono mengatakan selain acara puncak HANI 2018 ini, pihaknya juga sudah melaksanakan sejumlah kegiatan pra-HANI. Diantaranya adalah pemasangan spanduk kampanye anti narkoba di kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau di tempat-tempat strategis.

“Kemudian pada pasca-HANI kami juga akan melaksanakan kampanye stop narkoba di Kecamatan Karanganyar bertepatan dengan kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) tanggal 15 – 22 Juli nanti kami juga akan kampanye stop Narkoba di GOR (Goentoer Darjono),” katanya.

Ia menerangkan, persoalan Narkoba tidak bisa diselesaikan oleh BNNK, atau Polisi sendirian. Akan tetapi dilaksanakan secara bersama-sama, baik oleh lembaga pemerintahan, komponen masyarakat untuk mencegah dan memberantas. Sementara itu peran masyarakat dalam mencegah atau memberantas narkoba ini, menurutnya cukup mudah.

“Ini sebenarnya gampang dan gampang sekali, sing penting masyarakat tidak mengedarkan dan membeli. Selesai. Satu hal yang sangat memprihatinkan kenapa di Indonesia banyak yang mengedarkan, itu karena pembelinya juga banyak. Saya yakin kalau tidak ada yang membeli maka tidak akan ada yang mengedarkan,” katanya.

Plt Bupati Purbalingga yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga, Wahyu Kontardi SH mengatakan besarnya ancaman resiko yang ditimbulkan dari bahaya penyalagunaan narkoba, Pemkab Purbalingga sangat mendukung kinerja BNNK termasuk Kepolisian dalam pemberantasan narkoba ini. Seperti misalnya tes urine terhadap seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Purbalingga.

Wahyu juga meminta kepada seluruh pimpinan OPD di Kabupaten Purbalingga untuk bersinergi dengan BNNK. “Dinkominfo bisa melakukan pencegahan melalui deseminasi informasi ke berbagai media, baik cetak, elektronik, online maupun media sosial. Dinsosdalduk KB P3A bisa melakukan sosialisasi lewat ibu-ibu dan remaja yang ada,” katanya.(Gn/Humas)