PURBALINGGA INFO – Sebanyak 44 tim voli dari SMA/SMK/MA se-Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari 25 tim putra dan 19 tim putri bertanding dalam Turnamen Voli Piala Bupati Purbalingga. Turnamen yang diadakan 12-16 November tersebut digelar di Alun-alun Purbalingga.

Kepala Dinporapar (Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purbalingga) Yanuar Abidin mengatakan Turnamen Voli Piala Bupati ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Turnamen tersebut juga dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda.

“Tujuannya yang pasti pembibitan pemain khususnya bola voli yang di kita sebetulnya banyak bibit-bibit yang tersebar di seluruh kecamatan, di mana grup yang tersedia di setiap kecamatan itu cukup banyak,” kata Yanuar saat diwawancarai usai pembukaan turnamen, Selasa (12/11).

Ia juga berharap para peserta untuk dapat bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung sportifitas dan kerukunan. Para peserta juga diharapkan dapat menjadikan ini sebagai ajang pembelajaran dan menguji hasil latihan, agar dapat bermain lebih maksimal ke depannya

“Untuk hadiahnya juara 1 akan mendapatkan piala dan uang pembinaan 6 juta rupiah, juara 2 mendapatkan piala dan uang pembinaan 5 juta rupiah, juara 3 bersama (putra&putri) mendapatkan piala dan uang pembinaan 3 juta rupiah. Nantinya akan ada juga pemenang best supporter & best player,” kata Yanuar.

Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten Purbalingga Eko Susilo menyambut gembira sekali dengan adanya turnamen antar SMA yang diadakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga khususnya Dinporapar ini

“Kami harapkan akan muncul atlet-atlet berkualitas yang nanti setelah dari SMA itu pembinannya langsung dari KONI. Karena kalau KONI, nanti akan dibina di club-club yang ada di Kabupaten Purbalingga di bawah PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh) dan KONI,” kata Eko.

Ia juga berharap tidak hanya bola voli saja, tetapi cabang olahraga lain juga bisa diselenggarakan, agar potensi-potensi atlet Purbalingga dapat terfasilitasi.

“Kami berharap tidak hanya bola voli, tetapi kami berharap dari semua cabang bisa diselenggarakan. Kalau bola voli dan sepakbola ini memang olahraga yang sudah merakyat hampir semua daerah, wilayah, kecamatan sudah ada bibit-bibitnya,” kata Eko.

Assisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Winarno mewakili Bupati Purbalingga dalam sambutannya mengatakan turnamen tidak hanya sebagai ajang untuk mencari bibit-bibit atlet dan juga untuk menjunjung tinggi sportivitas, tetapi juga sebagai ajang untuk menjalin persatuan dan kesatuan.

“Makanya kalau anda perhatikan logonya Olimpiade adalah 5 cincin yang terkait, ada warna biru, kuning, hitam, hijau, dan merah itu menandakan bahwa ajang olahraga utamanya adalah untuk kebersamaan atau silaturahmi,” kata Agus.

Ia mengatakan, ada peserta yang memiliki mindset yang penting berpartisipasi, prestasi nanti. Tentu kalian tidak boleh demikian, para atlet dituntut untuk bisa berprestasi dan harus berusaha semaksimal mungkin.

“Oleh karena itu tentu sudah melaksanakan persiapan dan latihan. Kalau TNI memiliki slogan ‘lebih baik mandi keringat saat latihan, daripada mandi darah di pertempuran’, maka anda juga harus punya slogan ‘lebih baik mandi keringat saat latihan, daripada mandi air mata di saat pertandingan’,” katanya.

Ia melanjutkan, dengan ajang olahraga ini pula maka kesiapan para pelajar untuk hadir menjadikan adanya aktivitas latihan sehingga kesibukan hal-hal yang lain seperti kebiasaan berlama-lama bermain gawai dan medsos ini bisa terkurangi.

“Sebagaimana kita ketahui bersama saat ini bangsa Indonesia sedang terpapar oleh paham-paham radikalisme atau sikap intoleran yang tidak sesuai dengan Pancasila. Inilah yang perlu kita hapuskan agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga,” kata Agus. (PI-9)