PURBALINGGA INFO, Lima sekolah di Kabupaten Purbalingga raih predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi (SAP) Jawa Tengah. Lima Sekolah tersebut yakni MI Istiqomah Sambas, SDN 2 Bukateja, SMPN 1 Bukateja, SMPN 1 Kaligondang dan SMPN 1 Karangreja.

Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Purbalingga, M. Nurdin Luthofa saat menggelar rapat terkait dengan penyampaian hasil penilaian usulan CSAN (Calon Sekolah Adiwiyata Nasional) dan CSAM (Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri) Tahun 2023, Rabu (5/7/2023).

“Usulan CSAP kita untuk tahun ini ada 7 sekolah yang kita usulkan dan ternyata yang lolos adiwiyata provinsi ada 5 sekolah, alhamdulillah meningkat”, ucapnya.

Pemberian penghargaan 5 sekolah yang memperoleh predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 Juli 2023 saat acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023, di Taman Rakyat Slawi Ayu, Kabupaten Tegal.

Lebih lanjut Nurdin menyampaikan berkaitan dengan usulan Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dasarnya adalah surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah tanggal 11 Mei 2023, diteruskan kepada Kepala Sekolah Adiwiyata Provinsi yang layak untuk maju menjadi CSAN.

Dari hasil pendataan, 6 sekolah menyatakan siap mengikuti seleksi CSAN dan CSAM untuk didaftarkan pada aplikasi SIDIA (Sistem Informasi Adiwiyata) . Untuk CSAN sebanyak 3 sekolah yakni SMK Negeri 1 Purbalingga, SMA Negeri 1 Karangreja, dan SMA Negeri 1 Kutasari. Sedangkan untuk CSAM yakni SMA Negeri 1 Kejobong, SMP Negeri 1 Karangmoncol, dan SMP Negeri 2 Bobotsari.

Sementara itu Pejabat Fungsional DLH Andin Anggoro selaku Sekretaris Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten menjelaskan bahwa seleksi CSAN dan CSAM untuk tahun ini dilaksanakan melalui aplikasi SIDIA yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

“Jadi awalnya kita dimintai data dari pusat terkait sekolah mana saja yang akan mengikuti seleksi Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri, dari hasil pendataan tersebut kemudian Kementerian LHK mengadakan pembinaan kepada sekolah yang sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi, dilaksanakan pembinaan langsung oleh Kementerian LHK terkait aplikasi SIDIA dan juga terkait dokumen-dokumen yang perlu diupload. Ada 29 indikator yang dinilai dan sekolah wajib memasukan link google drive untuk setiap indikator,” terangnya.

Kendati sekolah-sekolah sudah mengirim data melalui aplikasi SIDIA, pihak DLH akan tetap memberikan pendampingan hingga batas akhir kesempatan perbaikan dan pengisian data yang kurang.

“DLH masih tetap mendampingi sampai dengan tanggal 14 Juli untuk sekolah yang masih perlu melengkapi kekurangan data,” pungkasnya. (Ady/Kominfo)