Bupati Purbalingga memberikan sosialisasi tentang program pembangunan tahun 2014 kepada para camat sekcam kades sekdes beserta istri di Pendopo AW Sumarmo Kecamatan Karangreja Purbalingga

PURBALINGGA – HUMAS, Merebaknya berbagai tindak kekerasan diskriminasi terhadap anak di berbagai daerah berupa pelecehan dan kekerasan lainya sudah sangat memprihatinkan, dan perlu segera tindakan pencegahan.

Sebagai antisipasi merebaknya hal tersebut, Pemkab Purbalingga akan segera merealisasikan program kabupaten/kota layak anak (KLA), dengan menyiapkan anggaran, serta memberikan payung hukum bagi dibentuknya forum/lembaga untuk melindungi anak dari jeratan tindak kekerasan oleh para pedofil.

“Saya sudah perintahkan Bappeda dan Bagian Hukum untuk menyiapkan anggaran serta membuat payung hukum, dengan mensosialisasikan, serta membentuk forum/lembaga guna menangani juga sebagai bentuk perlindungan terhadap tumbuh kembang anak,” terang Sukento Rido Marhaendrianto Bupati Purbalingga, saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Program Pembangunan Tahun 2014 dihadapan para camat, sekcam, para kades dan sekdes beserta istri,  di Aula AW Sumarmo Kecamatan Karangreja, Selasa (13/5).

Untuk itu, Kento meminta diperlukan peran orang tua dalam mendidik anak untuk lebih ditingkatkan lagi melalui aware/menyadarkan, behavior/tindakan  atau penanganan dan cultur/budaya.

“Orang tua saya minta untuk aware atau peran bapak/ibu dalam menjaga serta menyadarkan  anak-anaknya, dengan menerapkan jam keluarga, seperti makan bersama, beribadah bersama serta hal-hal penting lainya yang melibatkan kebersamaan keluarga. Sedangkan behavior/tindakan atau peran dari orang tua itu sangat dibutukan dalam mendidik anak, juga jangan lupa untuk menerpakan culture/budaya, seperti anak untuk dibiasakan mengggunakan bahasa jawa serta penaman nilai-nilai agama di rumah,”pintanya.

Karena dengan penerapan bahasa jawa dan penanaman nilai-nilai agama di rumah maupun penambahan ekstra kurikuler bahasa jawa/budaya disekolah, terang Kento, diharapkan anak mampu kembali kepada nilai-nilai budaya jawa yang penuh dengan unggah ungguh (tatakrama/sopan santun), sehingga akan tertanam terhadap mental anak untuk hormat terhadap orang yang lebih tua serta menjadi pribadi yang jauh dari hal-hal negatif.

“Dalam hal tersebut, saya menghimbau kepada jajaran sekolah untuk menyelenggarakan eskul bahasa jawa/budaya jawa lebih di giatkan kembali kepada para anak didik, serta anak juga harus berbahasa jawa serta penanaman nilai-nilai agama di rumah,”pintanya.

Pengembangan sikap dan budaya, penting untuk memberikan pemahaman kepada anak bahwa dalam setiap hak melekat pula tanggung jawab seperti, menghormati orang tua, wali dan guru, mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman,  menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya, serta melaksanakan etika dan akhlak yang mulia serta sebagai tindak lanjut penerapan KLA di Purbalingga.

Kento juga meminta kepada para camat, kades diminta untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, agar menjaga, mengawasi anak-anaknya dengan baik, serta lebih hati-hati, kalau bisa  anak jangan diberikan alat komunikasi yang canggih, demi mencegah berbagai tindak kejahatan dari orang-oarng yang tidak bertanggung jawab. Dan yang perlu diwaspadai adalah apabila ada orang dewasa yang mempunyai perhatian lebih kepada anak-anak kita, karena hal tersebut juga salah satu awal  dari tindak kekerasan terhadap anak.

Dalam acara tersebut hadir, Kepala Bappeda, Kepala DPU, Kepala Bapermasdes, Kabag Pembangunan, Kabag Tatat Pemerintahan Setda, Kabag Humas Setda. (Humas – Kie_Man)