PURBALINGGA – Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, didampingi Asisten 1 Kodadiyanto, Asisten 3 Gunarto, para staf ahli dan sejumlah Kepala Bagian dan Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga menghadiri Apel kerja dilanjutkan acara Silaturahmi dan Halalbihalal di Kecamatan Karangreja pada Sabtu pagi (16/07).

Kegiatan silaturahmi diikuti seluruh PNS di lingkungan Kecamatan Karangreja, Muspika Kecamatan Karangreja, para Kepala Desa dari mulai Desa Karangreja, Kutabawa, Siwarak, Serang, Tlahab Kidul, Tlahab Lor dan Gondang beserta perangkatnya, UPT Dinas Pendidikan beserta para Kepala Sekolah dan Guru PAUD, TK dan SD. Hadir juga dari Puskesmas Karangreja, para Penyuluh Pertanian, Penyuluh KB, Penyuluh Kehutanan, serta Guru SMP dan SMA di Karangreja.

Wabup Tiwi berharap kinerja PNS di Kec. Karangreja terus ditingkatkan untuk menggerakan laju pembangunan untuk kesejahteraan masyarakatnya mengingat Kec. Karangreja masih menjadi salah satu daerah kategori miskin di Kabupaten Purbalingga.

“Sebenarnya Karangreja ini kaya, hanya belum dimaksimalkan seluruh potensi yang ada, oleh sebab itu saya mohon dukungan teman-teman PNS disini untuk bekerja sejalan dengan 5 (lima) agenda kerja yang dicanangkan Bapak Bupati dan saya dan harus dipahami serta dipedomani benar oleh semuanya,” kata Wabup Tiwi.

5 agenda tersebut, sambung Wabup Tiwi adalah agenda intelektual yaitu bagaimana komitmen PNS menjalankan visi misi Bupati dan Wakil Bupati 2016-2021, kemudian agenda  struktural, behavior, manajerial dan sosial yang kesemuanya harus menjadi pedoman bagi seluruh PNS di Kabupaten Purbalingga dalam rangka memberikan pengabdian terbaik membangun Kabupaten Purbalingga.

Setelah pelaksanaan silaturahmi, Wabup Tiwi beserta seluruh rombongan dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Purbalingga, didampingi Camat Karangreja dan Kepala Desa Siwarak berkenan meninjau lokasi pembukaan jalan usaha tani sepanjang 6 km yang dirintis secara swadaya oleh masyarakat Desa Siwarak. Jalan ini dimaksudkan untuk mempermudah akses distribusi hasil pertanian dari tanaman nanas batu yang dibudidayakan masyarakat setempat. (taufiq.h).