PURBALINGGA – Bantuan terkait penanganan masyarakat terdampak covid-19 yang berasal dari pemerintah provinsi Jawa Tengah mulai disalurkan. Penyaluran perdana dilakukan bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi didampingi Asisten II Agus Winarno dan Kepala Dinsosdalduk KB P3A Raditya Widayaka, di pendopo Kelurahan Karangsentul Kecamatan Padamara, Jumat (22/5).

Disamping Kelurahan Karangsentul, bupati yang akrab disapa Tiwi juga memantau penyaluran bantuan sosial Jaring Pengaman Sosial (JPS) Kabupaten dan Bansos JPS Provinsi, di desa Kaliori Kecamatan Karanganyar.

Bantuan dari  JPS Provinsi untuk Kabupaten Purbalingga sejumlah 43.542 KK yang bakal menerima paket sembako selama tiga bulan berturut-turut. Isi bantuan berupa beras 10 kg, minyak goreng kemasan 2 liter, telur 1 kg., kecap, mie instan dan lauk berupa sarden atau abon.

Salah satu penerima Bansos JPS Provinsi Dwi Wahyuni (20) warga Kaliori mengaku dirinya saat ini sedang nganggur karena kena PHK. Dwi merupakan korban PHK dari “Mall” tempatnya bekerja. Sejak peristiwa korona melanda, mall tempat dirinya bekerja tutup sejak bulan April, sehingga harus pulang dari Jakarta.

“Bekerja di Jakarta, bulan April awal ada covid, langsung dipulangkan karena mall-nya tutup. Terimakasih untuk provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Purbalingga sudah memberikan bantuan sembako, semoga covid-19 ini segera berakhir”. tuturnya.

Sementara Bupati Tiwi mengatakan, Kabupaten Purbalingga mendapatkan bantuan dari provinsi cukup banyak. Untuk desa Kaliori sendiri sejumlah 349 paket. Bantuan JPS Provinsi merupakan salah satu bantuan terkait covid-19 dari lima macam bantuan lainnya.

“Pertama bantuan sosial tunai (BST) senilai Rp 600 ribu, program perluasan BPNT atau bantuan  sembako keduanya dari pemerintah pusat. Yang berikutnya adalah bantuan dari pemerintah provinsi berupa JPS Provinsi dalam bentuk sembako seharga Rp 200 ribu, BLT DD dan terakhir dari JPS Kabupaten.” jelasnya.

Berbagai bantuan yang jenisnya 5 macam ini diharapkan dapat merata ke semua warga terdampak covid-19. Dan diharapkan tidak ada duplikasi, tidak ada warga masyarakat yang menerima lebih dari satu macam bantuan.

Tiwi berpesan, warga Kaliori untuk dapat mengikuti anjuran dan himbauan dari pemerintah. Diantaranya menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan sesering mungkin.(umg/humaspurbalingga).