PURBALINGGA, INFO – Batik tulis khas Purbalingga rupanya mampu memikat hati wisatawan Belanda. Hal ini terlihat saat kunjungan wisatawan Belanda yang tergabung dalam Yayasan Pikulan diterima oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga di Pendopo Dipokusumo.

Batik salah satu produk unggulan Purbalingga yang ditonjolkan pada gelaran UMKM di Pendopo Dipokusumo. Karena batik yang dipamerkan motif dan desain batiknya khas Purbalingga yang tidak dapat dijumpai di tempat lain.

“Jadi mungkin teman-teman Belanda yang datang kesini sudah sering melihat batik tapi mereka melihat batik kan yang sifatnya nasional mungkin yang dari sentra-sentra batik yang lokal-lokal ini kan mereka jarang melihat,” kata Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga, Adi Purwanto saat ditemui di sela-sela kegiatan Penerimaan Kunjungan Wisatawan Belanda di Pendopo Dipokusumo, Jumat (14/9).

Hal ini terbukti dari antusiasme wisatawan Belanda yang sangat tertarik melihat batik Purbalingga. Tidak hanya sekedar melihat-lihat bahkan ada beberapa wisatawan yang sengaja membeli batik khas Purbalingga untuk dijadikan buah tangan ke negara asalnya di Belanda.

“Terbukti mereka sangat tertarik sekali dengan motif-motif yang khas Purbalingga atau yang lokal Purbalingga, tadi ada juga yang membeli batiknya,” tuturnya.

Motif batik yang paling banyak digemari oleh wisatawan Belanda yakni motif khas tumbuh-tumbuhan seperti pring sedapur dan lumbon. Hal ini dikarenakan motif tanaman khas Purbalingga ini tidak ditemui di tempat lain bahkan di negara mereka.

Hadirnya wisatawan mancanegara ke Purbalingga menjadi pangsa pasar yang sangat bagus untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Purbalingga. Sehingga moment ini sangat tepat untuk mempromosikan UMKM yang ada di Purbalingga.

“Mereka kan berasal dari luar negeri sehingga kita harus mampu memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan UMKM Purbalingga,” ujar Adi.

Di tanya soal target penjualan, Adi tidak menargetkan untuk penjualan produk Purbalingga ke wisatawan mancanegara asal Belanda tetapi justru mempromosikan produk-produk unggulan yang ada di Purbalingga. Ia mengharapkan dengan gelaran UMKM di Pendopo Dipokusumo ini, rombongan yayasan pikulan dari Belanda ini bisa mempromosikan produk khas yang dimiliki Kabupaten Purbalingga.

“Mereka rata-rata senang berliburan terutama ini adalah dari Belanda sehingga suatu saat mereka akan datang kesini lagi atau bercerita kepada mereka-mereka di tempat tinggalnya di sana sehingga ini bentuk promosi yang lumayan efektif,” ungkapnya.

Produk-produk Purbalingga yang digelar dalam pameran UMKM tadi diataranya batik tulis khas Purbalingga, bulu mata palsu, rambut palsu, dan sepatu rajut. Selain itu ada pula olahan makanan asli Purbalingga yang ditawarkan seperti kopi khas Kertanegara, setup nanas, dan aneka cemilan lain yang asli Purbalingga. (PI-7)